Ansor dan Banser Jatim Gelar Salat Gaib untuk Rohingya

Ansor dan Banser Jatim Gelar Salat Gaib untuk Rohingya

Rois Jajeli - detikNews
Senin, 04 Sep 2017 14:54 WIB
Sekitar 150 orang dari Gerakan Pemuda Ansor dan Banser Jatim menggelar salat gaib (Foto: Rois Jajeli)
Surabaya - Sekitar 150 orang dari Gerakan Pemuda Ansor dan Banser Jawa Timur menggelar salat gaib dan istigasah untuk etnis Rohingya, korban kekejaman militer Myanmar.

Dari pantauan detikcom, ratusan Ansor dan Banser Jawa Timur tumplek blek di musala hingga ruang rapat di lantai bawah kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Jalan Masjid Al Akbar, Surabaya, Senin (4/9/2017).

Mereka menggelar salat gaib dan dilanjutkan pembacaan istigasah untuk korban meninggal dunia etnis Rohingya, dan berdoa bagi keselamatan umat muslim Rohingya.

Rudi Triwahid, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jatim mengatakan, berdasarkan berbagai sumber informasi, berita, kajian, penelitian, dan sumber lainnya, Ansor Jatim berkeyakinan bahwa telah terjadi tragedi kemanusiaan di daerah Arakan/Rakhine yang menimpa etnis Rohingya.

"Kami mengutuk keras terjadinya tragedi kemanusiaan terhadap saudara-saudara kita etnis Rohingya di Myanmar, dan berharap segera dihentikan, karena kejahatan kemanusiaan tidak dibenarkan apapun alasannya" ujar Rudi.

Selain salat gaib, digelar juga istigasahSelain salat gaib, digelar juga istigasah (Foto: Rois Jajeli)

PW Ansor Jatim juga mengajak seluruh organisasi kepemudaan dan masyarakat Indonesia lainnya, untuk melakukan aksi solidaritas kemanusiaan, serta misi bantuan kemanusiaan terhadap etnis Rohingya.

"Mengajak kepada seluruh umat Islam di Jawa Timur untuk melakukan salat gaib bagi korban meninggal dunia. Mengirimkan doa khusus agar para korban yang meninggal dunia mendapat ketenangan. Korban luka ringan maupun berat segera mendapatkan kesembuhan," tuturnya.

Ia menambahkan, dengan doa diharapkan para korban yang hilang bisa ditemukan kembali dalam keadaan hidup dan sehat. Para korban mengungsi mendapatkan keamanan dan perlindungan hingga kembali ke tanah kelahirannya di Myanmar.

"Kami menyerukan kepada semua kelompok masyarakat, tokoh agama, ormas, ormas keagamaan, menyikapi secara arif dan bijaksana, tidak membuat aktivitas yang justru memperkeruh suasana dalam negeri yang kita cintai ini," ujarnya.

Rudi menambahkan, Ansor Jatim mengajak semua elemen masyarakat Indonesia, untuk ikut serta bersama-sama melakukan filterisasi dan pencegahan terhadap berita-berita hoax dan profokatif, yang akan menimbulkan persoalan baru di Indonesia.

"Saya menginstruksikan kepada semua kader dan anggota GP Ansor Jatim untuk menjadi motor penggerak harmonisasi di tengah masyarakat, dan melakukan aksi nyata yang solutif dalam menyikapi tragedi kemanusiaan di Myanmar," terangnya. (iwd/iwd)
Berita Terkait