Hutan Milik Perhutani di Jember Terbakar

Hutan Milik Perhutani di Jember Terbakar

Yakub Mulyono - detikNews
Minggu, 03 Sep 2017 22:00 WIB
Foto: Istimewa
Jember - Kebakaran terjadi di kawasan hutan milik Perhutani Jember. Ada tiga titik api yang membakar kawasan hutan di Gunung Manggar, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan. "Mulai pukul 4 atau 5 (sore), di petak 23 RPH Glundengan, BKPH Wuluhan," kata Administratur Perhutani KPH Jember, Kurniawan PS, Minggu (3/9/2017).

Pihak perhutani, lanjut Kurniawan, belum mengetahui penyebab kebakaran hutan yang penuh pohon Jati tersebut. "Sudah diketahui ada beberapa titik api, kemudian kita berusaha secara manual untuk memadamkan. Dengan personel perhutani dibantu polsek, bahkan ada dari koramil dan masyarakat, bersama-sama ke TKP dengan melakukan pemadaman secara manual. Karena PMK maupun mobil tidak bisa masuk," katanya.

Pemadaman manual yang dimaksud Kurniawan yakni pemadaman dengan memakai kayu yang dipukulkan ke daun-daun Jati yang terbakar. Selain itu, petugas juga memisahkan daun yang terbakar untuk meminimalkan meluasnya areal kebakaran. "Tidak memakai air, karena memang tempatnya di lereng gunung. Jadi pakai kayu, digepyok (Dipukulkan) ke daun atau rumput yang terbakar," tambahnya.

Kawasan hutan perhutani di Jember terbakar/Kawasan hutan perhutani di Jember terbakar/ Foto: Istimewa
Meski dengan peralatan manual, namun akhirnya api berhasil dipadamkan. "Sekitar pukul 8 malam tadi, api sudah berhasil dipadamkan. Ada sekitar 5 sampai 10 hektar yang terbakar. Untuk kerugian, kita masih melakukan penghitungan," kata pria yang akrab dipanggil Iwan ini.

Meski belum ada kepastian mengenai penyebab kebakaran, Iwan menduga kebakaran terjadi adanya aktivitas pembakaran arang. Namun pihaknya tidak ingin berspekulasi dan menyerahkan proses penyelidikan ke polisi. "Ada kemungkinan juga dari pencari kayu bakar. Makanya kita masih dalam penyelidikan. Kita koordinasi dengan Polsek Wuluhan," kata Iwan.

Ada unsur kesengajaan? "Saya belum berani menyampaikan justifikasinya. Yang jelas memang karena musim dan angin, sangat rawan kebakaran. Apalagi sekarang ini Jati kan kering daunnya. Tapi kalau pohonnya masih tetap hidup," jawab Iwan.

Saat ini, tambah Iwan, petugas Perhutani masih melakukan pemantauan di lapangan. Sebab, meski api sudah berhasil dipadamkan, namun proses pendinginan perlu pemantauan. "Sebab kan tidak ada air di sana, jadi ya kita pantau terus. Sekarang masih proses pendinginan," kata Iwan.

Kendati areal hutan yang terbakar mencapai lebih dari 5 hektar, Iwan memastikan tidak akan melebar ke permukiman penduduk. Selain lokasi kebakaran berada di atas permukiman, jaraknya juga cukup jauh. "Masih jauh, sekitar 3-4 Km. Kalau jalan kaki hampir dua jam," pungkas Iwan. (fat/fat)
Berita Terkait