Kecelakaan ini terjadi pukul 14.10 WIB, Minggu (3/9/2017). Awalnya korban yang merupakan pengamen jalanan ini tiduran di atas rel bersama beberapa temannya. Korban tak menyadari saat KA Mutiara Timur nomor loko 88 Jurusan Banyuwangi-Surabaya datang dari arah timur.
Sebelum kejadian, kereta beberapa kali membunyikan klakson. Namun korban tak mendengar sehingga tak sempat menghindar. Korban tertabrak kereta hingga kakinya terpisah dengan tubuhnya. Melihat korban tewas mengenaskan, teman-temannya langsung kabur.
"Kereta sudah memberi klakson, namun karena korban yang tiduran di atas rel tak mendengar dan tertabrak. Teman-temannya kabur usai kejadian," kata salah satu anggota Polsuska Daop 9 Jember, Suromin.
Menurut Suromin, pada jarak 300 meter dari lokasi, kereta berhasil berhenti. Ia pun langsung menghubungi polisi. Beberapa saat kemudian, petugas dari Polsek Grati datang. Jenazah dibawa ke Kamar Mayat RSUD dr R Soedarsono.
Hingga kini, belum diketahui identitas korban. Ciri fisik yang bisa dikenali antara lain korban masih muda berusia belasan tahun. Dia memakai baju motif kotak-kotak dan bercelana jins.
Sejumlah warga menyebut, korban dan teman-temannya sudah 3 hari sering terlihat di lokasi. Para pengamen jalanan ini juga sering terlihat tiduran di atas rel. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini