44 Penerbang berkesempatan 2 kali terbang yakni 2 dan 3 September 2017, selama 1 jam. Mulai dari Lapangan Grugo, Desa Grugo turun Alun-Alun Ngawi, yang jaraknya 4 Km. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Bandung, Palu serta 2 wisatawan asing.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan olahraga penerbang paramotor diharapkan bisa menjadi branding Ngawi sebagai kota adventure di samping kegiatan motor trail, jet ski serta offroad.
![]() |
"Branding Kota Ngawi sebagai adventure dan kita daftarkan masuk rekor MURI untuk mengalahkan Bali tahun 2016 lalu, hanya dengan 30 penerbang. Hari ini kita bersama 44 pilot paramotor," jelas Bupati Budi kepada wartawan di pendopo usai ramah tamah dengan anggota paramotor Minggu (3/9/2017).
Kanang alias Mbah Kung, sapaan akrab Bupati Ngawi menjelaskan, paramotor merupakan olahraga yang sangat menantang. Rekor MURI untuk paramotor diharapkan bisa menjadi salah satu promo untuk dunia pariwisata Ngawi.
"Kita berharap bisa jadi ikon baru Ngawi dan menarik wisatawan asing," tandas Kanang.
![]() |
Bupati Ngawi juga menyinggung potensi wisata di Ngawi sangat indah dilihat dari udara. Seperti Benteng Pendem peninggalan Belanda, kebun teh jamus, museum trinil serta mengular aliran Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.
Sementara Wida, perwakilan Muri saat memberikan piagam kepada Bupati Budi di Lapangan Grudo, spontan disambut gembira peserta penerbang paramotor dan jajaran Pemkab Ngawi. (fat/fat)