Kapolres Jombang AKBP Agung Marlianto mengatakan, tuduhan terhadap Sokib diperkuat dengan sejumlah alat bukti.
"Keterangan saksi jelas, setelah kejadian yang bersangkutan membawa barang hasil kejahatan ditinggalkan sekitar 150 meter dari TKP, ada uang, pakaian tersangka, sarung tangan tersangka, sepeda korban, itu sesuai dengan keterangan saksi dengan alat buki," kata AKBP Agung saat memantau proses pencarian di Wonosalam, Jombang, Minggu (3/9/2017).
Untuk memperkuat alat bukti, lanjut Agung, puntung rokok yang ditemukan di TKP juga diuji DNA. "Kami menunggu tes DNA labfor (Polda Jatim) antara puntung rokok pelaku dengan DNA keluarga pelaku. Kalau sudah cocok maka kami punya tiga alat bukti," ujarnya.
Agung menambahkan, saat ini proses pencarian terhadap Sokib terus dilakukan lantaran terduga pelaku kabur dari rumahnya. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan pria ini agar melapor ke polisi.
"Dia (Sokib) membantu di toko korban. Masyarakat agar hati-hati karena dia mengalami depresi masa lalunya," tandasnya.
Sementara Polres Jombang juga menyebar luaskan foto Sokib melalui media sosial facebook dan instagram. Seperti melalui akun @polresjombang memajang foto terduga pelaku sejak kemarin malam. Sedangkan akun facebook Satreskrim Jombang menyebar foto sekaligus data diri terduga pelaku.
"Iya benar itu akun resmi kami, selain itu akun polsek-polsek jajaran juga menyebarkan," kata Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Wahyu Norman Hidayat.
Penyebaran foto terduga pelaku pembunuhan istri anggota Polsek Bareng ini, lanjut Norman, atas instruksi Bid Humas Polda Jatim. "Agar masyarakat juga bisa membantu memberikan informasi kepada kami," ujarnya.
Sri Handayani merupakan istri Aiptu Sunaryo, anggota Unit Sabhara Polsek Bareng. Ibu tiga anak ini ditemukan suaminya dalam kondisi tewas bersimbah darah di dalam ruko miliknya, Jalan Ampera No 1, Desa/Kecamatan Bareng, Jombang, Selasa (29/8) tengah malam. Suami korban yang bertugas di pos penjagaan Polsek Bareng purna tugas 1 September 2017.
Wanita yang mengelola bisnis toko kebutuhan pokok itu tewas dengan luka tusuk di perut, luka robek di mulut dan gigi tanggal satu, serta luka pukulan di kepala belakang. Polisi menduga pembunuhan ini bermotif dendam lantaran korban dihabisi dengan cara sadis. Uang milik korban senilai Rp 310 juta yang sebelumnya hilang, ditemukan di sawah dan rumah kosong dekat rumah korban. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini