Pantauan detikcom, sekitar pukul 06.20 WIB, puluhan Jamaah Aboge di Desa Leces Tengah, Kecamatan Leces, melaksanakan Salat Ied. Seperti Salat Ied pada umumnya, pada rakaat pertama tujuh kali takbir dan rakaat kedua lima kali takbir.
Tokoh Aboge, Ustadz Buri Bariyah menjelaskan, di Probolinggo ada sekitar 7 desa di 4 kecamatan yang tergabung Jamaah Aboge. Di antaranya Kacamatan Leces, Dringu, Bantaran, dan Kuripan.
Terkait perhitungan pelaksanaan salat antara jemaah Aboge tidak selalu sama dengan perhitungan pemerintah yang jatuh hari Jumat (1/9/2017) lalu. Menurut Buri, mereka mengikuti perhitungan kalender Jawa, yang telah mereka yakini sejak jaman nenek moyang.
Menurutnya, perhitungan Lebaran Aboge adalah Japatji. Yaitu hari ke papat atau empat, pasaran siji atau satu. Dari perhitungan itulah, Jamaah Aboge meyakini jika Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah jatuh pada hari Minggu manis.
"Hitungan Idul Adha Japatji hitungan empat tanggal siji. Aboge Salat Idul Adha hari Minggu manis, memang selisih 2 hari sama pemerintah," jelas Ustadz Buri, usai Salat Ied, Minggu (3/9/2017).
Seusai menggelar Salat Idul Adha terlihat para jemaah saling bermaaf-maafan. Kemudian warga menggelar selamatan dengan makan tumpeng yang dibawa masing-masing warga. Acara tersebut sekaligus sebagai wujud kebersamaan antar warga. Usai selamatan, para jemaah melanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban.
"Seusai acara warga akan berbagi daging sapi yang disembelih. Jamaah Aboge, untuk tahun ini ada 1 sapi dan 2 kambing pemberian warga untuk berkurban," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini