Tak Mudik, Ribuan Santri Ponpes Tebuireng Pilih Nyate Bareng

Tak Mudik, Ribuan Santri Ponpes Tebuireng Pilih Nyate Bareng

Enggran Eko Budianto - detikNews
Sabtu, 02 Sep 2017 15:26 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Jombang - Para santri di Pesantren Tebuireng, Jombang, mempunyai tradisi merayakan Hari Raya Idul Adha. Sebanyak 3 ribu santri di pesantren ini membakar dan makan sate bersama di pondok, Sabtu (2/9/2017).

Jika sehari-hari para santri sibuk belajar dan mengaji, lain halnya dengan siang tadi. Mereka sibuk menyiapkan perlengkapan untuk membakar sate. Seperti pelat besi panjang yang mereka isi dengan bongkahan arang sebagai tungku pembakar sate.

Sebagian santri sibuk mengiris daging menjadi potongan-potongan kecil untuk ditusuk dengan bambu menjadi sate. Ada juga yang sibuk meracik bumbu dapur menjadi sambal sate. Bumbu yang mereka pakai ala kadarnya, seperti kecap, kacang, cabai, bawang merah, bawang putih dan sedikit jeruk nipis untuk mengurangi bau amis daging.

"Hari Raya Idul Adha ini pondok sengaja tak meliburkan santri agar bisa mengikuti bakar sate bareng, ini upaya kami menanamkan kebersamaan di antara para santri," kata pengurus Pesantren Tebuireng Lukman Hakim kepada wartawan di lokasi.

Tak kalah asyik saat para santri bersama-sama membakar sate yang telah disiapkan. Secara bergiliran mereka mengipasi tungku agar sate yang dibakar cepat matang. Setelah siap, sate pun dilaburi bumbu dan mereka santap bersama-sama.

Lukman menjelaskan, sebanyak 3 ribu santri dilibatkan dalam bakar sate massal ini. Hanya saja tempat untuk santri putra dan putri dipisahkan. Daging yang dipakai berasal dari hewan kurban yang dikelola Pesantren Tebuireng.

"Panitia kurban kami memotong 23 sapi dan 15 kambing, sebagian disalurkan untuk santri nyate bareng, sebagian lagi ke guru dan masyarakat sekitar Pesantren Tebuireng," terangnya.
Santri Ponpes Tebuireng nyate bareng/Santri Ponpes Tebuireng nyate bareng/ Foto: Enggran Eko Budianto

Tentu saja sebagian besar daging kurban dibagikan ke masyarakat sekitar Pesantren Tebuireng. Menurut Lukman, sejak kemarin hingga besok, daging kurban dibagikan ke 2.200 warga.

Sementara jumlah daging yang dibagikan ke para santri untuk acara ini, lanjut Lukman, antara 4-5 Kg per kamar. Menurut dia, pembagian daging menyesuaikan jumlah santri per kamar. Pasalnya, setiap kamar berisi 20-30 santri.

"Harapan kami kegiatan ini bisa menanamkan nilai sosial ke para santri, supaya mereka ikhlas berbagi untuk menolong orang tak mampu. Karena kurban ini berasal dana dari wali santri," tegasnya.

Para santri sendiri mengaku senang dengan kegiatan bakar sate bersama. Seperti yang dikatakan Agustin Martiniano, santri kelas VII SMP Ahmad Wahid Hasyim Pesantren Tebuireng.

"Asyikan bakar sate bareng-bareng teman di pondok daripada di rumah, kalau di rumah hanya sama keluarga," cetus santri asal Jakarta ini.

Meski hanya mendapatkan bagian 4-5 Kg daging kurban per kamar, ternyata itu lebih dari cukup untuk disantap bersama oleh para santri. Bagaimana tidak, daging itu bisa menjadi 200 tusuk sate.

"Walaupun pakai bumbu seadanya, tapi nikmat banget karena makan bareng teman-teman," ungkap Muhammad Asrul Wahid, santri kelas VIII MTs Salafiyah Safiiyah Pesantren Tebuireng. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.