Bupati Jember Ajak Ribuan Guru Madin Cetak Generasi Qurani

Bupati Jember Ajak Ribuan Guru Madin Cetak Generasi Qurani

Yakub Mulyono - detikNews
Kamis, 31 Agu 2017 20:19 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jember - Bupati Jember dr Faida bersilaturahmi dengan 5 ribu guru Madrasah Diniyah (Madin) dalam acara pelantikan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Jember. Dalam kesempatan itu, Faida mengajak guru Madin untuk terus berjuang dalam mencetak generasi Qurani.

"Karena tidak ada generasi yang paling baik di dunia ini, kecuali generasi generasi yang Qurani," tegas Faida, di Gedung Serba Guna, Kecamatan Kaliwates Kamis (31/8/2017).

Faida juga memuji ketabahan dan kesabaran para guru madin yang selama ini tidak mengeluh dalam mengajarkan ilmu Alquran, ilmu agama kepada masyarakat dan generasi muda di Kabupaten Jember.

Menurut Faida, guru Madin merupakan para pejuang, peletak fondasi dan dasar terhadap perkembangan generasi muda. Generasi yang mengerti, memahami, dan berakhlaqul karimah. Dengan begitu, para generasi akan lebih terarah dan tidak sesat.

"Guru Madin inilah para pejuangnya. Orang yang menentukan generasi muda ke depan. Karena membekali generasi dengan ilmu agama. Dengan ilmu agama hidup menjadi terarah, dengan ilmu pengetahuan hidup menjadi mudah, dengan seni hidup akan menjadi indah," tandas Faida.

Untuk itu, sebagai bentuk penghargaan dan perhatian serius pemerintah Kabupaten kepada para pejuang guru madin se Jember, bantuan honor dan siswa madin dicairkan pada bulan depan. Anggaran itu diambilkan dari dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) di APBD 2017.

Bupati Jember Ajak Ribuan Guru Madin Cetak Generasi QuraniFoto: Yakub Mulyono
Selama ini, honor para guru Madin masih sangat kecil. Kondisi itu baru mendapat bantuan Pemerintah Provinsi sepanjang 6 bulan pertama. Di Jember, dalam APBD 2017 mengalokasikan dana sharing bantuan BOSDA guru Madin selama 6 bulan sisa. Sehingga bantuan untuk guru Madin genap setahun.

Bupati Faida juga mengingatkan agar seluruh guru Madin tetap menjaga tali persaudaraan. Karena dengan persaudaraan, yang lemah bisa menjadi kuat.

"Dan persaudaraan itu akan terus dibawa hingga liang lahat, serta tidak ada urusan lebih penting di dunia ini kecuali urusan kemanusiaan," pungkasnya. (bdh/bdh)
Berita Terkait