Kirab Pusaka dan Berebut Tumpeng Warnai HUT ke-823 Trenggalek

Kirab Pusaka dan Berebut Tumpeng Warnai HUT ke-823 Trenggalek

Adhar Muttaqin - detikNews
Kamis, 31 Agu 2017 15:40 WIB
Bupati Trenggalek dan istrinya/Foto: Adhar Muttaqin
Trenggalek - Rangkaian upacara adat diawali sebagai puncak peringatan HUT ke-823 Trenggalek, Kamis (31/8/2017). Sejumlah pusaka serta panji-panji Trenggalek diarak mulai dari Desa Kamulam, Kecamatan Durenan menuju pusat kota.

Sementara itu Bupati Trenggalek beserta istrinya Arumi Bachsin turut serta dalam kirab pusaka dengan mengendarai kereta kencana yang dikendalikan 8 kuda.

Tiba di lingkar alun-alun kota, prosesi dilanjutkan dengan berjalan kaki hingga Pendapa Agung Manggala Praja Nugraha. Proses ini para punggawa membawa serta air dari 14 mata air, foto para bupati dan wakilnya yang mempimpin Trenggalek serta tumpeng agung.

Rangkaian upacara dilanjutkan dengan serah terima pusaka kepada bupati, serta pembacaan silsilah berdirinya Kabupaten Trenggalek. Yang menarik, dalam upacara adat ini, ribuan warga tampak antusias untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut, salah satunya adalah aksi rebutan tumpeng agung.
Warga berebut tumpeng/Warga berebut tumpeng/ Foto: Adhar Muttaqin

Salah seorang warga yang ikut rebutan tumpeng, Wiji Sugiarti berharap peringatan hari jadi kabupaten tersebut menjadi momentum untuk masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama membangun Trenggalek.

"Ya semoga Trenggalek lebih ayem tentram dan lebih maju, kalau untuk saya sendiri semoga jualan saya laris manis," katanya.

Hal senada diungkapkan warga lain, Menik. Wanita asal Trenggalek yang kini tinggal di Riau tersebut mengaku kagum dengan tradisi yang rutin digelar setiap tahun untuk memperingati Hari Jadi Treggalek. "Tadi ikut meramaikan saat rebuten tumpeng, ini dapat nasi sama lauk-pauknya, seru pokonya," ujarnya.

Sementara itu Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak mengatakan, tradisi upacara adat tersebut merupakan bentuk dari pelestarian budaya yang telah ada sejak ratusan tahun silam.

"Harapan kami Trenggalek ini bisa makmur dalam segala hal, tidak hanya makmur di perutnya tapi juga makmur dalam batin. Dan kami melaksanakan tadisi leluhur ini dengan tujuan mengingatkan bahwa kita memiliki tradisi yang baik dan harus dipertahankan sampai kapanpun," tambahnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.