Jamiran mengatakan, kebakaran tersebut diketahui sekitar pukul 13.00 WIB. Api dengan cepat membesar hingga meludeskan seluruh dapur. Dua unit pemadam kebakaran di kerahkan ke lokasi kejadian, beruntung petugas berhasil melokalisir api sehingga tidak membakar rumah.
"Sebelumnya itu, saya merebus air minum dengan tungku menggunakan kayu, kemudian saya tinggal tinggal ke masjid untuk Salat Duhur, kemudian setelah itu pulang dan langsung istirahat dan tidur," katanya kepada detikcom, Rabu (30/8/2017).
Jumiran mengaku lupa untuk mematikan tungku. Diduga api tersebut menjalar ke tumpukan kayu yang ada di dalam dapur, sehingga api langsung membesar dan membakar seluruh bangunan dapur.
"Saya tidak sempat mematikan tungku dan langsung tidur, tahu-tahu kabakaran itu," ujarnya.
Mengetahui api membakar dapur rumahnya, ia langsung bergegas meminta tolong warga untuk membantu proses pemadaman, serta menghubungi unit pemadam kebakaran Pemkab Trenggalek.
Dua unit mobil pemadam langsung diterjunkan ke lokasi kejadian, berselang satu jam api berhasil dipadamkan dan dilokalisir sehingga tidak sampai membakar seluruh rumahnya. "Tadi sempat merembet ke rumah tapi sudah berhasil dipadamkan, yang kena cuma bagian belakang saja," imbuhnya.
jamiran memastikan kebakaran tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka. Sedangkan kerugian akibat kebakaran diperkirakan lebih dari Rp 20 juta. (iwd/iwd)











































