"Kami libatkan anjing K9 milik Polres Jombang untuk menelusuri jejak pelaku yang kami temukan," kata Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Norman Wahyu Hidayat saat dihubungi detikcom, Rabu (30/8/2017).
Jejak-jejak pelaku itu, menurut Norman, ditemukan petugas di beberapa titik di dekat rumah korban. Kamera CCTV dan recordernya ditemukan di area persawahan dekat rumah korban, uang tunai Rp 650 ribu di tong sampah sekitar 50 meter dari rumah korban, uang tunai hampir Rp 75 juta juga ditemukan terbungkus kantong plastik merah di lahan padi dekat rumah korban.
"Di tempat penemuan CCTV juga kami temukan satu sarung tangan pelaku," ujarnya.
Selain itu, lanjut Norman, pihaknya juga menemukan sarung tangan satunya milik pelaku di dekat masjid tak jauh dari rumah korban. Di tempat yang sama, sepeda gunung milik korban ditemukan tergeletak. Diduga barang-barang itu sengaja dibuang oleh pelaku untuk menghilangkan jejak.
"Saat ini anjing K9 masih di lokasi untuk melacak pelaku dari sarung tangan yang dipakai pelaku," terangnya.
Norman menambahkan, K9 juga tak lepas dari kendala rekaman CCTV di rumah korban yang ternyata kosong. Menurut dia, kamera CCTV itu tak merekam pembunuhan ini.
"Memang dari awal kamera CCTV diseting tak merekam oleh pemilik rumah," tandasnya.
Sri Handayani merupakan istri Aiptu Sunaryo, anggota Unit Sabhara Polsek Bareng. Ibu tiga anak ini ditemukan suaminya dalam kondisi tewas bersimbah darah di dekat pintu kamar tidur dalam ruko miliknya, di Jalan Ampera No 1, Desa/Kecamatan Bareng, Jombang, Selasa (29/8) tengah malam. Suami korban yang bertugas di pos penjagaan Polsek Bareng akan pensiun 1 September 2017.
Korban tewas dengan luka tusuk di perut, luka robek di mulut dan gigi tanggal satu, serta luka pukulan di kepala belakang. Polisi menduga pembunuhan ini bermotif dendam lantaran korban dihabisi dengan cara sadis. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini