Kurniawan dapat dievakuasi warga bersama aparat kepolisian setelah mendapat laporan dari rekan korban, Alfan Anas (21).
Jenazah Yudi dibawa ke puskesmas setempat, menunggu keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Jalan Raya Gapura Gang Merak, Sumenep, Madura.
"Kami awalnya dapat laporan dari rekan korban, kemudian bersama warga datang ke lokasi dan mengevakuasi korban, sudah meninggal," ungkap Kapolsek Bantur AKP Yatmo saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (29/8/2017).
Yatmo mengaku, jenazah akan langsung dibawa pulang ke Madura, saat ini tengah menunggu kedatangan keluarga ke Puskesmas Bantur. "Langsung dibawa pulang, penyebab korban meninggal karena kecelakaan air," aku Yatmo.
Kapolsek menyesalkan kejadian ini. Karena Kedung Malang sendiri sudah ditutup untuk publik dengan alasan keamanan.
"Tempatnya sudah ditutup, korban dengan satu temannya memaksa masuk. Akses jalan sangat membahayakan, begitu juga lokasinya," ujar Yatmo.
Pihaknya akan melakukan sosialisasi bersama pemerintah desa, agar tidak ada lagi masyarakat yang datang hingga tak lagi memakan korban kembali. "Besok akan kami pasang banner imbauan bahwa lokasi ditutup," tegasnya.
Yatmo menceritakan, peristiwa itu berawal sekitar pukul 7 pagi, saat Yudi berangkat dari Kota Malang bersama rekannya, Alfan Anas, dengan mengendarai motor untuk mendatangi air terjun Kedung Malang.
Sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya sampai di lokasi. Aktivitas di lokasi hanya berfoto-foto kemudian Alfan mandi (bisa berenang), sementara Yudi hanya mandi di pinggiran sungai.
Menjelang tengah hari, keduanya berkemas akan pulang, namun Alfan berjalan ke arah tebing sebelah barat sampai batu besar. Kemudian Alfan memanggil-manggil korban namun tidak ada jawaban. Selanjutnya Alfan melihat sepasang sandal korban terapung di pinggir sungai.
"Kemudian saksi berusaha mencari korban, dan tidak lama melaporkan kejadian ini kepada warga," ungkap Yatmo. (iwd/iwd)