Direktur Yayasan Lingkar Perdamaian Lamongan, Ali Fauzi Manzi menyayangkan peristiwa pengeroyokan tersebut. Dirinya juga meminta semuanya harus menahan diri untuk tidak terpancing melakukan tindakan serupa.
"Saya prihatin peristiwa penusukan ini, saya minta semuanya menahan diri, lebih-lebih kepada teman-teman napiter yang seharusnya menebar perdamaian dan menjadi tauladan di lapas," kata Ali Fauzi saat dihubungi wartawan, Selasa (29/8/2017).
Ali Fauzi menjelaskan, dari pengalaman selama ini para napiter yang terlibat aksi kriminal di dalam lapas bukan tipe manusia membangun, tapi tipe manusia yang suka merusak. Padahal, tegas Ali Fauzi, napiter di lapas itu punya kelebihan dalam ilmu agama yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menebar kebaikan.
"Membantu mendidik memberikan dakwah yang sejuk pada para napi umum adalah jalan yang sangat tepat. Bukan malah memperkeruh masalah, dengan memancing napi umum bertindak anarkis," ujarnya.
Terhadap perilaku napiter yang suka memancing reaksi negatif dari napi lain itu, pria yang juga mantan kombatan ini meyakini tidak semua napiter berperilaku seperti itu.
Menurut Ali, tindakan tersebut adalah ulah segelintir dari kelompok napiter yang suka membuat gaduh. "Kebanyakan napiter yang saya tahu berakhlakul karimah, suka menghormati sesama apalagi di dalam Lapas," ujarnya.
Dia mencontohkan perilaku napiter yang terpuji seperti di beberapa lapas, terutama Lapas Porong. Ali menuturkan, mereka konsisten dan akrab sekali saat mengajar baca Al Quran kepada napi umum. Bahkan saat kegiatan-kegiatan keagamaan lain, para napiter bisa berbaur harmonis sekali.
"Perilaku yang demikian ini harus terus ditebar, tunjukkan napiter itu orangnya santun, saatnya menebar perdamaian bukan permusuhan," pinta Ali Fauzi yang suka bolak balik ke luar negeri diundang sebagai pembicara deradikalisasi ini.
Meski ada ulah segelintir napiter yang belum sadar, Ali Fauzi mengaku akan terus mengkampanyekan perdamaian dan deradikalisasi kepada para napiter dan mantan napiter. Berbagai kegiatanpun dilakukan. Yang terbaru dalam upaya menebar kedamaian, dia bersama keluarga besar mantan napiter yang ada di Yayayasan Lingkar Perdamaian, menggelar pertandingan eksebisi mantan napiter dengan penghuni Lapas Porong Sidoarjo, 28 Agustus.
"Lingkar Perdamaian mengadakan acara main bola antara mantan napiter vs napi Lapas Porong," tutur Ali Fauzi mencontohkan.
Sebelumnya, 5 napi dikeroyok napi umum di Lapas Pamekasan, Madura, Sabtu (26/8/2017) sore. Akibat pengeroyokan itu, Agung Fauzi-napi teroris mengalami luka tusuk di bagian dadanya dan langsung dirawat di RSU dr Soetomo, Surabaya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini