Menebar Jala, Pencari Ikan di Jember Hilang Dihantam Ombak

Menebar Jala, Pencari Ikan di Jember Hilang Dihantam Ombak

Yakub Mulyono - detikNews
Jumat, 25 Agu 2017 15:13 WIB
Foto: Istimewa
Jember - Dua pencari ikan dihantam ombak saat menebar jala di pantai Dusun Bulurejo, Desa Paseban, Kecamatan Kencong, Jember. Satu orang berhasil menyelamatkan diri, satu lagi masih dalam pencarian.

"Satu masih dalam pencarian. Ini tadi kita sudah melakukan penyisiran sekitar 3 mil dari lokasi. Tapi belum ada hasil. Sekarang tim masih istirahat," kata komandan tim pencarian dari Basarnas Jember, Rudi Prahara di Pantai Paseban, Jumat (25/8/2017).

Dua orang pencari ikan yang dihantam ombak itu bernama Gufron (35) dan Husni Thamrin (40), keduanya warga Dusun Igir-Igir, Desa Cakru, Kecamatan Kencong. "Korban selamat bernama Gufron, sedangkan Husni Thamrin belum diketahui kondisinya," terang Rudi.

Rudi menjelaskan, sebelum dihantam ombak, Gufron dan Husni Thamrin menebar jala dari bibir pantai. Agar tidak terlepas, tali pada ujung jala dikaitkan ke tangan. "Selain agar tidak lepas, juga lebih mudah dalam menarik jala. Ini memang sudah menjadi kebiasaan para pencari ikan setempat," katanya.

Saat menebar jala itulah, tiba-tiba ombak besar datang dan menghantam tubuh Gufron dan Husni. Dua orang ini pun kemudian terseret ombak ke tengah. Gufron berhasil menyelamatkan diri setelah berhasil melepaskan ikatan jala di tangan dan berenang ke tepi pantai. Namun tidak demikian dengan Husni. Pria itu terus terbawa ombak dan tenggelam dengan tali jala yang masih terikat di tangan.

"Menurut keterangan Gufron, Husni sudah berusaha melepaskan tali jala yang terikat di tangan tapi tidak berhasil. Sementara ombak besar yang datang bertubi-tubi terus menghantam tubuhnya," kata Rudi.

Tim Basarnas Jember sendiri, lanjut Rudi, mengerahkan 6 anggota dalam melakukan pencarian. Selain itu, ada bantuan sejumlah personel dari BPBD, pecinta alam dan nelayan setempat. "Total sekitar ada 20 orang yang saat ini sedang melakukan pencarian. Mudah-mudahan korban segera berhasil kita temukan," harapnya.

Lokasi kejadian sendiri, tambah Rudi, memang dikenal sangat rawan. Ombak besar sering tiba-tiba datang tanpa diduga. "Pantainya kan langsung menghadap ke laut selatan yang dikenal ombaknya sangat ganas. Maka dari itu, ada papan pengumunan dilarang mandi bagi wisatawan. Dulu ada wisatawan yang tenggelam setelah dihantam ombak. Tapi untuk sekarang ini kan bukan wisatawan, tapi warga setempat yang pekerjaannya memang mencari ikan," katanya.

Rudi menegaskan, Tim Basarnas akan melakukan pencarian hingga 7 hari ke depan. Jika belum membuahkan hasil, maka pencarian akan dihentikan. "Kita akan lakukan evaluasi tiap hari. Biasanya sih korban tenggelam kalau sudah meninggal jenazahnya akan mengapung setelah tiga hari. Tapi kita juga tidak dapat memastikan, mengingat korban ini katanya masih terikat jala," tandasnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.