"Yang jelas, kami tak akan ikut-ikutan melakukan aksi. Karena, tindakan itu belum tentu efektif. Mending kita duduk satu meja mencari solusi," kata Abdul Rahman kepada wartawan di PG Prajekan, Kamis (24/8/2017).
Menurut petani tebu yang juga pengurus Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Bondowoso, selain tak akan efektif, tindakan aksi demo ke pabrik gula akan mengganggu pihak lain.
"Toh, dari dialog yang telah dilakukan antara DPP APTRI dengan Menteri Keuangan dan Menteri BUMN tentang akan diberlakukan PPN gula sudah mulai ada titik terang," jelasnya.
Pantauan detikcom di lapangan, tak ada tanda-tanda gejolak di kalangan petani tebu. Puhuhan truk petani tebu di PG Prajekan tetap melakukan bongkar muat. Mereka mengirim tebu yang sudah ditebang di lahan, menuju ke pabrik gula.
Informasi yang didapat, sebelumnya muncul surat edaran dari Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Isinya, agar para pengurus DPD maupun DPC menggelar unjuk rasa menolak kebijakan impor gula.
Dalam surat edaran bernomor 20/DPN/APTRI/VIII/2017 tertanggal 18 Agustus 2017 disebutkan, agar semua DPD dan DPC di seluruh Indonesia menggelar aksi secara serentak dengan tujuan PG setempat. Dalam beraksi, para petani tebu juga diminta untuk memarkir truk-truk pengangkut tebu di jalan utama sekitar pabrik gula. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini