100 Juleha Disiapkan untuk Sembelih Hewan Kurban di Malang

Malang - Juleha atau Juru Sembelih Hewan Halal sengaja dihadirkan di tengah masyarakat jelang penyembelihan hewan kurban Idul Adha.

Setidaknya ada 100 Juleha berasal dari masjid se-Kota Malang diberi pelatihan secara khusus bagaimana menggelar proses penyembelihan hewan kurban. Mulai dari memilih hewan kurban, mengikat hewan kurban sebelum disembelih, sampai proses terakhir menyiapkan daging untuk dibagikan kepada masyarakat.

"Juleha adalah juru sembelih yang berasal dari masjid di Kota Malang. Kita berikan praktikum langsung bagaimana memilih hewan kurban apakah itu sapi atau kambing untuk menjaga kehalalan," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang Anton Pramujiono di Rumah Potong Hewan Kota Malang Jalan Kolonel Sugiono, Kamis (24/8/2017).

Juleha, kata Anton, harus memperhatikan cara-cara atau prosedur untuk mendapatkan daging ASUH. Yakni, Aman, Sehat, Utuh dan Halal. Karena masih saja terjadi kasus ditemukannya hewan tak layak dijadikan kurban.

"Seperti idap cacing hati dan penyakit lain. Melalui ASUH, daging kurban yang diberikan kepada masyarakat tentunya aman dan halal," beber Anton.

Juleha-juleha ini disiapkan jelang Idul Adha/ Foto: Muhammad Aminudin

Bagaimana cara terbaik merobohkan hewan kurban, terutama sapi. Hal itu dijelaskan secara matang kepada para Juleha. Sebab, selama ini banyak cara salah yang dilakukan hingga berdampak kepada hewan kurban itu sendiri.

"Bagaimana cara merobohkan hewan kurban yang benar dan aman. Karena itu awal sebelum disembelih dan tentunya penanganan daging sebelum dibagikan," tegas Anton.

Diungkapkan Anton, hewan kurban terutama sapi banyak berasal dari Kabupaten Malang, Blitar dan Tulungagung. Untuk harga berkisar mulai Rp 17 sampai Rp 20 juta untuk bobot sapi seberat 300 kg dan kambing berkisar Rp 3,5 juta sampai Rp 5 juta per ekor.

Sulton Sucipto, salah satu Juleha mengaku selama ini sulit dalam cara merobohkan hewan kurban sebelum disembelih. Dirinya harus melibatkan orang banyak dan tentunya perlakuan kasar tak bisa dihindarkan.

"Kita selalu sulit mengikat dan merobohkan hewan kurban terutama sapi. Butuh banyak orang, tapi dengan cara yang diajarkan kali ini sangat mudah dan tidak butuh banyak orang," terangnya ditemui terpisah. (fat/fat)