Selain korban Andi, enam rekannya yang juga satu rombongan, Andriyanto (23) pingsan. Informasi yang dihimpun, korban Andi, diduga tenggelam terbawa ombak usai melakukan snorkeling. Sedangkan Andriyanto, juga tergulung ombak namun ia berusaha berenang meski ditemukan tak sadarkan diri.
Tujuh rombongan ini, sengaja berlibur ke perairan pantai utara Probolinggo, karena ada wisata snorkeling. Mereka bertujuh menyelam bersama-sama. Namun, saat snorkeling berlangsung, korban Andi (tewas) naik duluan di bibir pantai. Belum sempat di bibir pantai, ia terbawa ombak. Begitu juga Andriyanto, yang hendak menyusul Andi, sempat terbawa ombak.
Dari pengakuan Anwar, salah satu gaet snorkeling, korban tenggelam justru usai melakukan snorkeling, korban tewas saat berenang. Yang saat ini kebetulan ada ombak yang datang.
![]() |
"Soal kronologinya saya begitu kurang mengerti, satu korban tewas ini apa tergulung ombak hingga ke tengah apa tidak. Sedangkan korban yang tak sadarkan diri ini, juga demikian. Persisnya saya kurang tahu," jelas Anwar kepada wartawan.
Saat ini 5 teman korban masih menjalani pemeriksaan intensif di Satuan Polisi Air Polres Probolinggo. Kelima teman korban dilakukan pemeriksaan terkait kejadian sebenarnya. Korban tewas langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo, begitu juga korban Andriyanto, dirawat intensif di IGD RSUD yang sama.
Sementara itu menurut Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin, korban tewas tenggelam justru pada saat melakukan snorkeling. Satu korban lainnya, sempat juga terbawa arus ombak hingga tak sadarkan diri hingga saat ini.
"Ada dua korban saat melaksanakan snorkeling di Perairan Pulau Gili. Satu korban tewas, satu korban lagi masih belum sadar. Kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini, dan kami lakukan pemeriksaan kepada kelima temanya," terang Kapolres Arman.
Hingga kini polisi akan memeriksa terkait izin wisata ekstrim snorkling di Pulau Gili Probolinggo ini. (fat/fat)