Komunitas Ini Rayakan HUT ke-72 RI dengan Melukis Wajah

Komunitas Ini Rayakan HUT ke-72 RI dengan Melukis Wajah

Michelle Alda - detikNews
Minggu, 20 Agu 2017 15:49 WIB
Melukis wajah dengan cepat/Foto: Michelle Alda
Surabaya - Sejumlah pelukis Koperjati se-Jawa Timur lomba melukis wajah dengan cepat atau quick sketch. Kompetisi ini memperingati HUT ke-72 RI.
Kehebatan para pelukis mulai diuji saat lomba dimulai. Para peserta lomba berdiri saling berhadapan untuk melukis satu sama lain dalam waktu hanya sepuluh menit saja.

"Ayo ya, ini kalian melukis teman di depan kalian. Wajah temannya dilukis dengan cepat dan tepat ya," kata panitia memberikan aba-aba , Minggu (20/8/2017).

Ketua Umum Koperjati Muit Arsa mengatakan, lomba selain mengasah kemampuan pelukis, juga untuk merayakan Hari Kemerdekaan. "Acara ini diadakan untuk memperingati HUT RI, jadi ini acaranya temporer," kata Muit di sela acara.
Melukis wajah dengan cepat di Koperjati/Melukis wajah dengan cepat di Koperjati/ Foto: Michelle Alda

Meski diadu untuk menjadi pemenang, tak membuat para peserta tegang. Mereka justru melewati lomba dengan bercanda ria dengan peserta lain.

"Sing apik lukise. Mesakke rek konco e digambar elek (Yang bagus melukisnya, kasihan teman jika dilukis jelek)," canda Muis diiringi tawa para peserta lomba.

Sementara Admadi Mulya (46) mengekspresikan kenangan bersama sahabatnya, Yanto dalam lukisan realis figuratif. Bagi Admadi, sahabat merupakan penyambung hidup. "Di samping keluarga, kalau ketemu sahabat, hidup terasa lebih bersemangat," ungkap Admadi.

Guratan di sketsa itu menceritakan nostalgia Admadi bersama Yanto. "Ini sahabat saya dari tahun-90 lalu kami berpisah selama puluhan tahun dan baru saja bertemu lagi," kenang ayah dari tiga anak itu.
Melukis wajah/Melukis wajah/ Foto: Michelle Alda

Terpisah selama puluhan tahun, dua minggu lalu Admadi mengaku sudah bertemu sahabat lamanya itu. "Saya berkunjung ke rumahnya, untung dia ingat saya," ujarnya

Admadi bertemu dengan Yanto pada tahun 1989 di sebuah perlombaan lukis di daerah Darmo, kemudian tahun 1990 berpisah dan tidak mengontak satu sama lain. "Pisah karena nggak pernah kontak lagi. Sibuk dengan hidup masing-masing," kata Admadi.

Bagi Admadi Yanto adalah sosok yang tenang dan murah hati. Meskipun hidupnya pas-pasan, namun Yanto mau memberi dari kekurangannya. "Uangnya pas-pasan tapi orangnya baik. Kalau ngopi gitu dia gak mau dibayari dan malah dia yang bayari," pungkasnya sambil tersenyum. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.