Mengunjungi Sentra Perajin Tempe di Tenggilis Kauman

Mengunjungi Sentra Perajin Tempe di Tenggilis Kauman

Grasella Sovia Mingkid - detikNews
Minggu, 20 Agu 2017 08:20 WIB
Kampung tempe di Tenggilis Kauman/Foto: Gracella Mingkid
Surabaya - Salah satu makanan favorit khas Indonesia adalah tempe. Makanan terbuat dari kedelei ini bisa diproduksi di hampir seluruh pelosok daerah. Tak terkecuali di Kota Pahlawan. Salah satu sentra produksi tempe terbesar di Surabaya ada di Tenggilis, tepatnya di Jalan Tenggilis Kauman Gang Buntu 27 RT O4 RW III.

Sebuah penanda dengan tulisan 'Kampung Tempe' di depan gang, sekaligus julukan bagi warga di Gang Buntu, ini ada puluhan perajin tempe. Saat pertama kali masuk kampung tempe, pengunjung disambut berbagai mural warna-warni. Mural itu menggambarkan tempe sebagai makanan favorit, tempe yang mendunia, serta kampung tempe yang mendukung gerakan Surabaya green and clean.
Kampung tempe di Tenggilis Kauman/Kampung tempe di Tenggilis Kauman/ Foto: Gracella Sovia Mingkid

"Ada kurang lebih 40 perajin, sudah termasuk yang aktif memproduksi tempe dan olahan lainnya setiap hari," kata Ketua RT 04 RW III, Supardam, kepada detikcom saat ditemui di lokasi, Minggu (20/8/2017).

Dia mengaku selain warga yang memproduksi aktif, ada juga para perajin musiman yang bikin olahan tempe jika ada pesanan banyak. "Ada juga perajin musiman yang bikin olahan tempe jika ada pesanan. Seperti saat hari raya dan HUT RI," tambah Supardam.
Pembuatan tempe di rumah warga Tenggilis Kauman/Pembuatan tempe di rumah warga Tenggilis Kauman/ Foto: Gracella Sovia Mingkid

Dia mengaku kebanyakan perajin tempe di wilayahnya karena usaha turun temurun. Seperti salah satu perajin yang juga merupakan Ketua Paguyuban Kampung Tempe, Nurhasan (60). Nurhasan menjelaskan bahwa membuat tempe telah turun-temurun dilakukan oleh warga di Gang Buntu.

"Sudah dari zaman dulu sekali, saya tidak tau sejak kapan, yang jelas, dari mbah saya saja sudah buat tempe. Saya sendiri mulai bikin tempe tahun 1975," kata pria yang juga mengolah tempe menjadi keripik, saat ditemui di rumahnya.
Tempe-tempe yang siap dipasarkan/Tempe-tempe yang siap dipasarkan/ Foto: Gracella Sovia Mingkid

Nurhasan sendiri setiap harinya menghabiskan kurang lebih 3 kuintal kedelai untuk diolah menjadi tempe dan keripik tempe. Sementara perajin lainnya menghabiskan kedelei secara bervariasi. Mmulai dari 40 kg hingga 3 kuintal kedelai per hari.

Tidak hanya tempe, para perajin juga membuat olahan tempe menjadi kering tempe dan keripik tempe. Dirinya mulai membuat olahan keripik dan kering tempe, sejak kurang lebih 5 tahun lalu.
Pembuatan tempe di rumah warga Tenggilis Kauman/Pembuatan tempe di rumah warga Tenggilis Kauman/ Foto: Gracella Sovia Mingkid

Dia mengakui usahanya berkembang sejak dibina Dinas Perdagangan dan Perindustrian Surabaya. Dia mendapat kompor dan gentong dari Pemkot Surabaya. Selain itu, keripik tempe yang semula hanya dijual di warung-warung dengan kemasan kecil, kini telah dikemas menarik karena mendapat perhatian dari beberapa distributor.

Dia berharap, kelangsungan produksi tempe oleh warga kampungnya terus terjaga. Pasalnya, kini sudah semakin banyak pendatang yang tinggal di sekitar kampung tempe yang juga membuat tempe. Harapannya, generasi selanjutnya dapat mewarisi usaha produksi tempe tersebut.
Keripik tempe siap dipasarkan/Keripik tempe siap dipasarkan/ Foto: Gracella Sovia Mingkid

"Jangan sampai kita sendiri tiak ada yang meneruskan. Karena tempe Tenggilis ini sudah terkenal. Nanti dari luar datang, kualitasnya ndak sama, akhirnya nama Tempe Tenggilis yang tercoreng," tuturnya.

Hal senada diungkapkan Julianto (54), perajin tempe lainnya. Bapak dua anak ini juga bisa membuat makanan berbahan tempe. Seperti nugget tempe dan bakso tempe. Julianto juga terbantu pembinaan dari Disperindag bagaimana membuat olahan tempe.
Perajin tempe lain di Tenggilis Kauman/Perajin tempe lain di Tenggilis Kauman/ Foto: Gracella Sovia Mingkid

"Warga pernah dikumpulkan diseprindag, lalu masak-masak. Bahkan dulu pernah didatangkan juru masak dari hotel gitu. Warga dibina gimana caranya bikin olahan tempe seperti nuget dan bakso tempe yang rasanya enak," tambah bapak 2 anak ini. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.