Bahkan ada sepasang layang-layang yang bisa berdansa layaknya manusia, di Surabaya International Kite Festival (SIKF) 2017. Selain itu ada layang-layang bergambar pahlawan nasional, I Gusti Ngurah Rai dan Sultan Hasanuddin. Bahkan, ada layang-layang dengan motif Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit) tahun 1945 silam, yang menjadi lokasi bersejarah perobekan warna biru bendera Belanda oleh Arek-Arek Suroboyo.
72 Layang-layang yang didesain berjajar. Jadilah layang-layang merah putih membentuk mirip 'tangga ke langit'. Bersamaan dengan itu, layang-layang bergambar logo Kota Surabaya, juga ikut terbang tinggi. 72 Layang-layang melambangkan usia Indonesia yang baru merayakan HUT Kemerdekaan.
Wali Kota Tri Rismaharini lantas mencoba menerbangkan layang-layang merah putih. "Filosofi dari layang-layang ini, kita bisa terbang untuk menggapai cita-cita. Tadi juga ada layang-layang simbol bendera merah putih yang jumlahnya 72. Saya juga minta agar layang-layang simbol logo Surabaya juga terbang tinggi. Maknanya, ketika Indonesia terbang tinggi, Surabaya juga harus terbang tinggi," kata Risma usai menaikkan layang-layang.
![]() |
Risma menjelaskan SIKF ke-20 ini bisa menjadi sarana mengenalkan Surabaya ke dunia internasional. Karena pesertanya tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi dari luar negeri.
"Pesertanya bertambah banyak. Kreasi layang-layang yang ditampilkan juga semakin beraneka ragam. Semoga event ini bisa terus meningkat sehingga bisa menjadi destinasi wisata," tegas Risma.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Widodo Suryantoro menuturkan, agenda SIKF 2017 ini penting sebagai upaya melestarikan budaya bangsa, serta meningkatkan apresiasi masyarakat kepada layang-layang. Bahkan masyarakat bisa berkesempatan belajar membuat layang-layang hias.
"Ini tentunya memberikan hiburan kepada masyarakat untuk menyemarakkan peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia," jelas Widodo.
Event SIKF ini merupakan agenda yang rutin digelar setiap tahun di Surabaya. Untuk tahun ini, event hasil sinergi Pemkot Surabaya dengan Persatuan Layang-Layang Surabaya (Perlabaya) ini digelar 2 hari, 19-20 Agustus 2017.
Peserta berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Hongkong, China, Singapura dan Prancis. Khusus dari Indonesia, pesertanya dari 26 kabupaten/kota. Di antaranya ada dari Riau, Jakarta, Depok, Bandung, Solo, Ponorogo, Sidoarjo, Malang, Denpasar, hingga Makassar. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini