Suara tembakan itu berasal dari enam pucuk meriam Howitzer 105 mm LG 1 MK II di Ketabangkali, Kota Surabaya. Tepat pukul 10.00 Wib, dentuman meriam bertalu-talu sebanyak 17 kali selama 1 menit dengan interval 3,5 detik.
Komandan Batalyon Persiapan Penembakan Meriam Howitzer Letkol Marinir Marhabang mengaku senang dan lega karena berhasil menembakkan meriam sesuai rencana. Persiapan selama dua minggu yang dilakukan Batalyon Howitzer I Marinir Resimen Artileri, kini berbuah manis.
"Ya lega sekali rasanya. Sekarang bisa ketawa-tawa," ungkap pria asal Makassar itu di lokasi.
Marhabang mengaku sempat cemas sebelum penembakan meriam Howitzer dilakukan. Begitu pula 30 personel TNI yang dipercaya untuk menembakkan meriam kaliber 105 mm tersebut.
"Kalau kurang atau lebih dari tujuh belas kali, saya akan terkena peringatan dan sanksi administrasi," ungkapnya.
Tak hanya dihadiri oleh anggota dan perwira TNI, penembakan meriam Howitzer ini juga disaksikan ratusan warga Kota Surabaya. Dari pantauan detikcom, arus lalu lintas di kawasan Ketabang Kali ditutup. Pengguna jalan dialihkan ke jalur lain. (fat/fat)