Unik, Warga Blitar Upacara HUT RI di Kolam Gurami

Unik, Warga Blitar Upacara HUT RI di Kolam Gurami

Erliana Riady - detikNews
Kamis, 17 Agu 2017 08:58 WIB
Upacara HUT RI di kolam ikan gurami/Foto: Erliana Riady
Blitar - Warga di Dusun Seduri Desa/Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, memiliki cara unik memperingati HUT ke-72 RI. Mereka menggelar upacara kemerdekaan di dalam kolam ikan gurami.

Pelaksanaan tepat pukul 07.00 wib itu disusun sama dengan upacara resmi pada umumnya. Hanya saja, mereka yang notabene petani gurame berpakaian seperti beraktivitas sehari-hari di kolam ikan.

Penggagas acara ini dari Kelompok Jaringan Sadar Wisata (Pokdarwis) Dusun Seduri. Ketua Pokdarwis, Imam Nawawi mengaku upacara ini merupakan luapan kebahagiaan atas Kemerdekaan RI yang ke-72. Menurutnya, kolam ikan merupakan latar belakang profesi sebagian besar masyarakat Dusun Seduri, Desa Wonodadi.

"Kami juga ingin menunjukkan bahwa Kampung Gurami ini merupakan wisata endemik. Jadi harapan kita, tidak kehilangan kekayaan sendiri," jelas Imam Nawawi ditemui usai upacara, Kamis (17/8/2017).

Dia berharap, keberadaan ikan gurami di wilayahnya dipublikasikan bahwa ini merupakan kekayaan negara Indonesia. "Jangan sampai terjadi klaim dari negara lain bahwa ikan gurami ini milik negara lain," tegasnya.

Salah satu peserta upacara, Nurchanifah, (45) mengaku bangga dan penuh suka dirinya bersama puluhan warga lainnya menggelar upacara kemerdekaan RI di kolam gurami.

"Kita semua atas kemauan dan kesadaran sendiri, kami merasa bangga bisa memeriahkan HUT Kemerdekaan ini," tambahnya.

Ia juga mengaku, tidak ada kesulitan dalam melakukan persiapan upacara di dalam kolam air ini. Karena menurutnya, mayoritas warga di Dusun Seduri adalah petani ikan gurami.

"Sehari-harinya khan memang berendam seperti tadi. Jadi ya tidak merasa kedinginan. Kami berharap harga Gurami tahun depan naik, karena tahun ini masih lemah. Sehingga bisa meningkatkan ekonomi masyarakat petani ikan gurami di sini," katanya.

Sementara Kepala Dusun Seduri Desa/Kecamatan Wonodadi, Ikhsanuri mengaku bangga dengan cara petani Gurami meluapkan suka citanya. Meski melakukan upacara di dalam air, tetapi menurutnya tidak mengurangi rasa suka cita petani gurami ini.

Dia menjelaskan, ada sekitar 85 petani ikan gurami di Dusun Seduri sudah turun temurun melakukan budidaya. Mulai dari pembibitan maupun pembesaran, bahkan hingga di pemasaran.

"Dulu pakai kolam alami, sekarang memakai kolam buatan karena saat kemarau kehabisan air. Kira-kira sekali panen per tahun sekitar 385 ton. Ini untuk mencukupi kebutuhan di kota besar seperti Surabaya maupun Jakarta," jelasnya.

Ikhsanuri menambahkan ada beberapa kendala yang dialami petani ikan gurami. Satu di antaranya adalah perubahan cuaca. "Saya kira perlu adanya semacam laboratorium untuk mendeteksi kandungan PH air. Karena jika tidak, petani ikan gurami bisa terus merugi akibat perubahan cuaca," ungkapnya.

Dia berharap, moment kemerdekaan Indonesia tahun ini menjadi jalan pembuka bagi petani gurami di daerahnya untuk bebas dari kemiskinan. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.