Ini Cerita Salah Satu Pendamping Kampung Anak Negeri

Ini Cerita Salah Satu Pendamping Kampung Anak Negeri

Michelle Alda - detikNews
Rabu, 16 Agu 2017 16:02 WIB
Di rumah singgah ini, anak-anak jalanan dibina (Foto: Grasella Sofia Mingkid)
Surabaya - Membina anak-anak penghuni Kampung Anak Negeri memang tidak mudah. Mereka cukup nakal sehingga tak jarang mereka saling berkelahi.

Tak hanya berkelahi terhadap sesamanya. Mereka juga pernah berkelahi dengan para pendamping. Itu diceritakan oleh Suroso (30), salah satu pendamping senior Kampung Anak Negeri.

"Itu berantemnya dulu waktu tahun 2013-an, sekarang sudah ada aturan nggak boleh berantem sampai main fisik," jelas Suroso saat berbincang dengan detikcom, Rabu (16/8/2017).

Suroso menceritakan bahwa selama lima tahun bekerja sebagai pendamping, ia pernah satu kali berkelahi dengan salah satu anak di rumah binaan Pemkot Surabaya itu. Konflik itu berawal dari adu mulut dengan seorang anak berusia 12 tahun yang tidak mau diarahkan untuk mandi.

Dengan sabar Suroso tetap mengarahkan anak itu untuk mandi, namun anak itu malah menantang Suroso untuk berkelahi. "Iya, berantem soalnya dia duluan yang mulai melawan, tapi habis itu dia minta maaf kok," ujar Suroso sambil tersenyum.

Setelah mandi, anak tersebut datang ke ruangan pendamping dan meminta maaf kepada Suroso. Mereka damai karena menyadari kesalahan masing-masing. Setelahnya mereka justru saling bertangis-tangisan.

"Saya terharu karena dia betul-betul menyadari kesalahannya. Waktu itu dia datang, menangis dan memeluk saya. Saat itu juga saya menangis haru," kenang Suroso.

Tidak semua konflik berakhir buruk. Hal itu wajar terjadi karena setiap orang memiliki latar belakang, pemikiran, dan karakternya masing-masing. Apabila konflik itu diatasi dengan baik, hal itu membuahkan pengalaman yang berharga, seperti yang dirasakan oleh Suroso.

"Beberapa waktu lalu anak itu sudah datang kesini (Kampung Anak Negeri), sekarang dia sudah 15 tahun dan kemarin dia datang menemui dan menyapa saya," kata pria kelahiran Cilacap itu.

Pengalaman seperti ini membuat Suroso belajar untuk semakin lebih sabar dalam menghadapi anak-anak di Kampung Anak Negeri. "Memang harus ekstra sabar menghadapi anak-anak itu. Kan anak-anak itu punya karakter, sifat, dan belakangnya masing-masing," ujarnya. (iwd/iwd)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.