Suara khas anak-anak riuh terdengar begitu memasuki kawasan Kampung Anak Negeri yang terletak di Jalan Wonorejo 130, Rungkut. Detikcom yang berkunjung, Rabu (16/8/2017), melihat saat itu sebagian besar anak sedang bersiap untuk berangkat ke sekolah.
Ari Mukti (14) salah satu anak binaan, tampak sedang menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Ia dibantu oleh salah seorang tenaga pengajar bernama Hilda.
"Ayo, kilometer ke dekameter turun berapa? Berarti dibagi?" demikian arahan Hilda (25) yang duduk di samping Ari.
![]() |
"Awalnya didata dulu, kalau mereka ternyata tidak punya rumah atau berasal dari keluarga yang kurang mampu, atau ditelantarkan keluarga, dan berusia 8-18 tahun, mereka akan diantarkan ke sini," jelasnya.
Di Kampung Anak Negeri ini, anak-anak tinggal dan menginap. Mereka dibina dengan pendekatan yang berbeda. Mereka mendapatkan pembinaan baik formal maupun informal.
"Anak-anak tetap mendapatkan pendidikan formal dan dibiayai oleh pemkot. Semuanya masuk ke sekolah formal seperti biasa. Untuk pembinaan informal dilihat kasus per kasus. Karena anak jalanan itu macam-macam masalahnya. Kami (pembina) harus bisa menjadi teman sekaligus pembina bagi mereka," terang Hilda.
Selain itu, ada juga pelatihan-pelatihan bakat minat yang diberikan, mulai dari musik, melukis, olahraga hingga wirausaha. Tak jarang, beberapa anak telah menoreh prestasi mulai dari tingkat regional hingga nasional.
![]() |
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini