Monumen TRIP di Malang, Simbol Kegigihan Pelajar Usir Penjajah

Monumen TRIP di Malang, Simbol Kegigihan Pelajar Usir Penjajah

Muhammad Aminudin - detikNews
Selasa, 15 Agu 2017 16:26 WIB
Foto: Muhammad Aminudin
Malang - Sebuah monumen mengenang jasa Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) ada di Kota Malang. Lokasinya masih di kawasan Jalan Ijen, atau depan Gereja Katedral. Jalan didepannya pun dikenal sebagai Jalan Pahlawan Trip.

Monumen ini diresmikan oleh Presiden Soekarno tahun 1959 untuk mengenang gugurnya 35 prajurit TRIP dalam mempertahankan kemerdekaan atas Agresi Belanda I tahun 1947.

Deretan nama-nama pejuang juga diukir dalam dinding kompleks monumen. Tidak banyak yang tahu, pejuang pelajar ini gugur sampai berkorban nyawa melawan Belanda.

TRIP merupakan embrio dari lahirnya Barisan Keamanan Rakyat (BKR) ketika tentara Jepang melawan Sekutu, di tahun 1945 lahirnya BKR pelajar diikuti prajurit berusia 15-18 tahun bergabung bersama tentara melawan penjajah, kemudian berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat Pelajar (TKRP), dan pada tahun 17 Januari 1946 menjadi TRIP.

Monumen TRIP di Malang, Simbol Kegigihan Pelajar Usir PenjajahFoto: Muhammad Aminudin
Saat Agresi Belanda I, pertahanan Kota Malang dibagi menjado tiga sektor, timur (Rampal), tengah (Kayutangan), serta barat (Ijen Raya). Pada 30 Juni 1947, pasukan TRIP tetap bertahan di wilayah Ijen Raya dipimpin Komandan Susanto, keesokan harinya, Belanda mengepung wilayah Ijen Raya dengan membawa tank amphibi.

Berondongan senjata Belanda banyak membuat pasukan TRIP hanya bersenjata seadanya gugur sepanjang Jalan Salak, kini dikenal sebagai Jalan Pahlawan TRIP, ada 35 pasukan gugur dan sembilan orang ditawan.

Belanda pun berhasil menduduki Kota Malang usai perang senjata selama hampir 5 jam itu.

Masyarakat kemudian memakamkan para pejuang TRIP berjumlah 35 orang secara massal di Monumen Pahlawan TRIP saat ini. Seperti ditulis Kolonel (purnawirawan) Bogen Sudjadi dalam bukunya tentang sejarah gugur 35 pejuang TRIP Juli 2006.

Monumen dengan wujud dua patung pelajar memanggul senjata turut didirikan untuk mengenang kegigihan mereka melawan penjajah.

Berdirinya Museum Brawijaya terletak hampir satu kilometer arah selatan tak lain karena perjuangan pasukan TRIP. Disana diletakkan beragam sisa peperangan, termasuk tank amphibi milik Belanda digunakan menggempur wilayah Kota Malang dalam Agresi Militer Belanda I tahun 1947.

Komandan Kodim 0833 Kota Malang Letkol Inf Nurul Yakin, mengatakan, Monumen TRIP adalah warisan perjuangan bangsa, dimana para menggambarkan kegigihan para pejuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Monumen TRIP di Malang, Simbol Kegigihan Pelajar Usir PenjajahFoto: Muhammad Aminudin
"Jadi jangan dilihat hanya sebuah monumen saja. Itu adalah warisan perjuangan bangsa. Sebagai pengingat jasa para pahlawan, sekaligus memotivasi semangat para generasi muda untuk melanjutkan semangat perjuangan mereka," ungkap Yakin kepada detikcom disela menghadiri disertasi doktor Kapolres Malang Kota AKBP Hairuddin Hasibuan di Universitas Brawijaya, Selasa (15/8/2017).

Dikatakan, TRIP adalah pejuang berasal dari Tentara Republik Indonesia Pelajar. Sementara Malang, merupakan kota pelajar, dimana banyak berdiri perguruan tinggi menciptakan para sarjana dari seluruh Indonesia.

"Apa semangat pelajar zaman dahulu saat penjajahan, mereka sambil belajar juga berjuang untuk kemerdekaan negara tercinta Republik Indonesia. Semangat ini tentunya bisa menular dan dilaksanakan para pelajar tengah menimba ilmu di Kota Malang untuk berjuang meraih prestasi," beber Dandim.

Menurut dia, pelajar saat ini memiliki perbedaan dengan pelajar di jaman dahulu atau TRIP. Dari segi waktu, dan kesempatan serta prestasi akan jauh lebih daripada TRIP.

"Bayangkan dulu belajar sambil berjuang, sekarang hanya belajar saja harusnya jauh lebih baik prestasinya," harap Dandim. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.