Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan potensi peternakan dan hortikultura kawasan ini. Selain memberikan pembinaan dan alokasi anggaran, pemerintah juga gencar melakukan promosi dalam bentuk even-even kegiatan. Seperti Festival Nongkojajar dan Festival Apel Manalagi yang menjual buah apel dari kawasan Nongkojajar.
"Dalam proses pembangunan, Bapak Bupati (Irsyad Yusuf) terus menekankan peran aktif masyarakat, kalangan swasta dan para ahli termasuk kalangan perguruan tinggi. Untuk itu kami terus mengundang kalangan perguruan tinggi untuk berbagi ilmu dan menularkannya pada warga," kata Camat Tutur, Eddy Supriyanto, di Desa Gendro, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Senin (14/8/2017).
Salah satu perguruan tinggi yang dilibatkan dalam mengembangkan ekonomi kreatif dari potensi yang ada, yakni peternakan dan pertanian adalah adalah Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya. Sebanyak 921 mahasiswa dari 8 Fakultas Unitomo Surabaya, turun dan berbaur langsung dengan warga di 12 desa di Nongkojajar.
"Para mahasiswa ini membantu warga dalam pengembangan ekonomi kreatif sehingga warga bisa memaksimalkan hasil usahanya. Selain memberikan bantuan pengembangan ekonomi warga, mahasiswa juga memberikan bantuan terkait tata pengelolaan administrasi pemerintahan desa. Banyak warga yang mulai memanfaatkan IT untuk membuat Web yang digunakan untuk pemasaran produk. Para perangkat desa juga tak segan belajar pada mahasiswa untuk pengelolaan dana desa," terang Eddy.
Nongkojajar dikenal sebagai daerah sentra peternakan sapi perah dengan populasi sebanyak 18.200 ekor sapi. Selain itu juga dikenal sebagai dengan perkebunan apel yang luasannya mencapai 7.400 hektar (ha) lebih dan berbagai tanaman serta buah-buahan seperti paprika dan bunga krisan.
"Bersama mahasiswa, produk susu dan hortikultura tersebut mampu dikembangkan menjadi produk yang bernilai tinggi. Antara lain yoghurt apel, krupuk dan kripik susu, masker kosmetik apel, nugget sayuran dan lainnya.
"Buah apel sangat melimpah di Nongkojajar dan sayang banyak buah yang terbuang. Setelah mahasiswa melakukan penelitian, ternyata bisa dijadikan yoghurt apel, untuk menjaga kesehatan, terutama pencernaan. Yoghurt apel Nongkojajar ini bisa bertahan 1 bulan dan hanya satu-satunya di Indonesia," kata Rektor Unitomo Surabaya, Dr Bachrul Amiq.
Selain itu, pihaknya juga mengajak warga untuk kembali gemar menanam pohon demi kelestarian alam karena kehidupan dan ekonomi warga bergantung pada kondisi alam. "Kami bangga bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi warga Tutur," tandasnya. (fat/fat)











































