Petugas lapangan dari Disperta langsung melakukan penyemprotan dengan pestisida. Seluruh rumah warga yang terserang disemprot. Tak hanya itu, beberapa tanaman yang diserang ulat bulu tak luput dari pembasmian tersebut.
"Kita langsung turun ke lapangan. Petugas lapangan kami langsung melakukan penyemprotan," ujar Kepala Dinas Pertanian Arief Setiawan, kepada detikcom, Senin (14/8/2017).
![]() |
Menurut Arief penyemprotan pestisida ini selain untuk membasmi hama ulat bulu, juga untuk mencegah agar tidak berkembang dan menyebar ke tempat lainnya.
Arief mengaku keberadaan hama ini karena perubahan iklim dari hujan ke kemarau. Menurutnya, wabah serangan ulat bulu tidak terlalu berbahaya. Ini diprediksikan hanya terjadi selama 2 minggu.
"Secara alami ulat bulu ini akan muncul ketika perubahan iklim," kata Arief.
Saat ini pihaknya menginventaris radius perkembangan ulat bulu, agar tidak menyebar ke tempat lain. "Kita kirimkan Mobil Layanan Pertanian Terpadu (Bilaperdu) ke lokasi. Mereka yang akan mengatasi agar tidak menyebar ke tempat lain," ujarnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini