Dalam kondisi kritis, korban diantar sebuah pickup ke Puskesmas Asembagus, sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Asembagus. Namun, nyawa pelajar asal Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, itu tidak tertolong.
Kecurigaan mulai muncul, karena Riko tewas dengan mulut berbusa. Selain itu, saat bersamaan sepeda motor korban jenis Kawasaki Ninja 250 cc bernopol P 2222 GJ juga raib. Polisi pun turun tangan melakukan penyelidikan. Termasuk mengirim jenazah pelajar kelas II SMAN 1 Kapongan ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo untuk dilakukan autopsi.
"Korban diantar pickup warna hitam ke Puskesmas Asembagus. Karena kondisinya mulut berbusa, pihak Puskesmas menyarankan sopir pickup langsung membawa korban ke RSUD Asembagus. Setelah mengantar itu, sopir pickup langsung pergi. Tak lama korban meninggal," kata Kapolsek Asembagus, AKP H Sugiyono di RSUD Situbondo, Minggu (13/8/2017) dini hari.
Kematian Riko yang mencurigakan baru diketahui keluarganya pada Sabtu (12/8) petang kemarin. Padahal, pagi harinya Riko masih berpamitan pergi sekolah. Selama di sekolah, Riko dikabarkan beraktivitas seperti biasa. Namun sepulang dari sekolah, korban tidak sempat pulang ke rumahnya.
"Artinya, saat bersekolah Riko ini dalam kondisi sehat. Bahkan siang harinya oleh sekolah dia ditunjuk untuk ikut karnaval. Pulang sekolah dia bilang ke temannya ada acara, makanya tidak pulang ke rumah," tutur Hadi Prijanto, seorang kerabat korban.
Keterangan detikcom menyebutkan, Riko dikabarkan sudah dalam kondisi kritis bersama seorang pria, di tepi jalan raya pantura Desa Lamongan, Kecamatan Arjasa, pada Sabtu (12/8) sore. Saat itu, kondisinya konon kejang-kejang.
Rekan korban yang belakangan diketahui berinisial FT, lantas menghentikan sebuah pickup. Dengan dalih Riko korban kecelakaan, FT meminta bantuan sopir pickup untuk membawanya ke rumah sakit.
"Pickup-nya sudah kami identifikasi dan sopirnya sudah kami mintai keterangan. Sopir pickup ini mengaku mau jemput pekerja tebang tebu, tapi dihentikan seseorang karena ada korban kecelakaan. Jadi begitu selesai mengantar korban ke rumah sakit, sopir ini langsung pergi," tegas Kapolsek Arjasa, AKP Supadi.
Rekan korban berinisial FT sendiri disebut-sebut juga ikut mngantar korban ke rumah sakit. Namun begitu korban diturunkan dari pickup, dia langsung ngeloyor pergi. FT berdalih akan memberitahu keluarganya, namun justru menghilang.
Selain sepeda motor, sejumlah barang milik korban juga dikabarkan raib. Termasuk HP dan surat-surat identitas milik korban. Identitas Riko sendiri terlacak melalui seragam olah raga sekolah yang dipakai. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini