Dinkes Trenggalek Pastikan Tidak Ada Penolakan Imunisasi Rubella

Dinkes Trenggalek Pastikan Tidak Ada Penolakan Imunisasi Rubella

Adhar Muttaqin - detikNews
Senin, 07 Agu 2017 15:23 WIB
Foto: Adhar Muttaqin
Trenggalek - 146 Ribu anak yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Trenggalek, ditargetkan diimunisasi. Hingga kini dipastikan tidak ada penolakan program nasional tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Trenggalek, Sugito Teguh usai pencanangan kampanye imunisasi Campak Rubella di SDN 2 Surodakan mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan pemberian vaksin kepada 19.263 anak di tingkat SD maupun SMP.

"Progresnya cukup bagus, dalam sepekan terakhir sudah ada 19.263 anak dari total sasaran imunisasi di Trenggalek sebanyak 146 ribu anak. Sasarannya mulai usia sembilan bulan sampai dengan 15 tahun," kata Kadinkes Trenggalek, Sugito, Senin (7/8/2017).

Dijelaskan kadinkes, pada tahap awal Dinkes Trenggakek melakukan imunisasi kepada anak yang duduk dibangku sekolah dasar serta SMP. Rencananya setelah itu, pihaknya akan menyasar anak-anak balita serta siswa Pendidikan Anak USia Dini (PAUD).

"Itu kami lakukan bertahap, termasuk nanti juga akan kami sisir anak-anak SMA/SMK yang usianya kurang dari 15 tahun," ujarnya.

Teguh menambahkan, imunisasi vaksin Measles Rubella (MR) penting dilakukan, untuk mencegah penyebaran virus Campak maupun Rubella, karena kedua jenis penyakit tersebut cukup berbahaya dan bisa menimbulkan kematian.

"Untuk Campak atau Measles dampaknya bermacam-macam, apabila menyerang anak bisa menyebabkan komplikasi, radang paru, radang otak, sehingga bisa menimbulkan kematian. Namun untuk kasus di Trenggalek cukup sedikit dan sudah bisa diambil tindakan sehingga tidak sampai komplikasi," imbuhnya.

Sementara untuk Rubella atau Campak Jerman pada anak gejala yang ditimbulkan tidak terlalu tampak bahkan bisa sembuh dengan sendirinya, sehingga terkadang tidak dirasakan oleh penderitanya. Namun yang berbahaya apabila virus Rubella tersebut menyerang pada ibu hamil, apalagi pada tri semester pertama.

"Itu nanti dampaknya kalau tidak keguguran, bayi yang dilahirkan akan mengalami cacat, mulai cacat fisik, tuli, bisa kelainan jantung bahkan bisa berakibat pada keterbelakangan mental," kata Sugito Teguh.

Sementara itu Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak meminta seluruh elemen msyarakat untuk mendukung terlaksanakanya program imunisasi MR tersebut, sehingga seluruh masyarakatnya bisa terlindungi dari ancaman Campak dan Rubella.

"(Imunisasi) Ini memang untuk anak-anak, tapi dengan terlindunginya anak-anak maka kemungkinan ibu hamil tertular bisa berkurang. Makanya semua harus mendukung, demi masa depan generasi bangsa kita," katanya. (fat/fat)
Berita Terkait