Dhimam mengaku masih mengingat nasehat yang diberikan padanya saat membesuk almarhum beberapa waktu lalu. "Saat itu saya besuk. Beliau langsung menjabat tangan saya dan berpesan, ojok lali sekolah (jangan lupa sekolah)," kata Dhimam pada detikcom, Senin (7/8/2017).
Pesan itu diartikan Dhimam agar tetap mengabdi dibidang pendidikan melalui jalur apapun. Mantan Calon Wakil Wali Kota Surabaya 2016-2021 ini juga mengingat almarhum sebagai sosok yang susah diberitahu tapi sangat penuh canda.
"Beliau kan perokok berat dan diingatkan agar mengurangi merokoknya demi kesehatannya. Beliau langsung mengiyakan, iyo-iyo tak leren pelan-pelan, tapi gak iso langsung," ujar Dhimam menirukan perkataan almarhum.
Beberapa hari bertemu lagi, rokok yang diisap almarhum saat itu kata Dhimam berganti lebih kecil. "Kan biasanya A Mild tapi ketemu lagi sudah ganti yang lebih kecil. Lho wes tak kurangi, biasane kan gede saiki cilik," tambah Dhimam mengenang lelucon dan perkataan almarhum Basofi.
Dhimam juga mengenang alamrhum sebagai sosok yang rendah hati dan dekat dengan semua golongan tanpa membeda bedakan. "Saya melihat beliau sangat peduli, bahkan pernah saat itu sedang jalan kemudian ada acara di mana saya lupa, beliau berhenti turun ikut acara di pemukiman warga," ujar dia.
Satu lagi terobosan almarhum lanjut Dhimam yang dianggap sampai sekarang masih terus digunakan yakni gerakan kembali ke desa. "Beliau pernah bilang ke saya, gerakan kembali ke desa sangat dibutuhkan untuk mengurangi ketimpangan sosial akibat banyaknya urbanisasi. Dan saya kira itu masih terus dijalankan dan gerakan yang monumental saya kira," pungkas Dhimam.
Almarhum Basofi Sudirman dan Dhimam Abror pernah sama-sama mengurus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya Almamater Wartawan Surabaya (STIKOSA AWS).
Saat itu Dhimam Abror menjabat sebagai Ketua Yayasan STIKOSA AWS, dan Basofi Sudirman sebagai Dewan Pembina. (ze/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini