Sejak dulu, peternak sapi di Lamongan menggunakan garam sebagai campuran untuk meningkatkan nafsu makan ternak sapi. Mereka mencampur garam dengan air dan bekatul sebagai pelengkap minum sapinya. Karena garam langka, para peternak terpaksa mengeluarkan biaya ekstra.
Salah satu peternak sapi yang ada di Kecamatan Tikung, Nurul Huda mengatakan, selama ini mereka memberikan sedikit garam ke dalam air yang sudah ditaburi bekatul. "Dengan memberi campuran garam ke dalam air minumnya, nafsu makan sapi semakin meningkat sehingga sapi cepat gemuk," kata Nurul Huda kepada wartawan di kandang sapinya, Senin (7/8/2017).
Huda mengatakan, setiap hari dia menghabiskan 30 kg untuk 50 ekor sapinya. Untuk mendapatkan satu sak garam, Huda harus mengeluarkan biaya ekstra karena harganya melambung tinggi, yakni Rp 250 ribu/sak berisi 30 kg.
"Semakin banyak sapi, ya semakin besar kebutuhan garamnya. Sehingga kami juga harus bersiap dengan biaya ekstra," tambah Huda.
Padahal mendekati hari raya Idul Adha, jelas Huda, biasanya kebutuhan garam untuk ternak sapi akan meningkat. Sebab, para peternak dituntut menyediakan ternak sapi kurban yang gemuk dan sehat. "Kami dituntut untuk menyediakan hewan kurban yang gemuk dan sehat sehingga berapapun harga garam ya kami beli," tegasnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan peternak sapi dari Kecamatan Paciran bernama Agus. Agus mengaku, mesti sapi yang dia miliki tidak banyak, tapi tetap membutuhkan garam sebagai campuran air dan bekatul. "Tidak banyak, tapi kalau harganya meroket dan susah untuk memperolehnya ya susah mas," jelas Agus. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini