Keinginan Bocah Tanpa Kelamin Jadi Laki-laki Harus Didukung

Keinginan Bocah Tanpa Kelamin Jadi Laki-laki Harus Didukung

Ardian Fanani - detikNews
Sabtu, 05 Agu 2017 17:51 WIB
Dwi Jossy (Foto: Ardian Fanani)
Banyuwangi - Pilihan Dwi Jossy, bocah tanpa kelamin di Banyuwangi, yang ingin menjadi laki-laki, harus didukung sepenuhnya oleh lingkungan sekolah dan keluarga. Ini dilakukan untuk memberikan semangat dan membentuk karakter yang baik secara psikologis.

"Manusia itu sudah ditentukan laki-laki atau perempuan. Namun dari kasus ini belum ditentukan karena tidak ada kelamin. Keinginan Dwi Jossy menjadi seorang laki-laki bisa dilihat dari hormon yang ada dalam tubuhnya. Jika memang hormon laki-laki lebih dominan seyogyanya didukung untuk menjadi laki-laki," ujar Betty Kumala F., M.Psi., pakar Psikologi di Banyuwangi, kepada detikcom, Sabtu (5/8/2017).

Dukungan ini, kata Betty, sangat penting untuk membentuk karakter Dwi Jossy dalam kehidupan sehari-hari. Jika tidak, Dwi Jossy akan mengalami depresi, tekanan mental dan lebih parah bisa memiliki kepribadian ganda.

Baca, Kisah Miris, Bocah ini Selama 14 Tahun Hidup Tanpa Alat Kelamin

"Dukungan ini pertama harus dari keluarga dan lingkungan rumah dan sekolah. Jika dipaksakan menjadi perempuan nantinya muncul kecemasan dan tekanan jiwa. Mengikuti keputusannya akan menjadikan dia lebih percaya diri dan mandiri," tambahnya.

Yang terpenting, kata Betty, pendampingan harus dilakukan usai operasi nanti. Pendampingan dilakukan dengan memberikan pemahaman bagaimana menjadi laki-laki tulen. Karena sebelumnya, keluarga dan lingkungan memandang dan melakukan pola asuh Dwi Jossy sebagai perempuan. Ini diharapkan agar tidak ada bullying atas status kelamin Dwi Jossy.

"Makanya dukungan dari keluarga dan lingkungan yang dibutuhkan untuk membentuk mental Dwi Jossy menjadi cowok sejati," kata Betty.

Baca, Bocah Tanpa Alat Kelamin, Dokter: Secara Genetik Dwi Laki-laki (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.