Pelatihan tersebut bertempat di halaman tengah Polrestabes Surabaya. Skenarionya adalah adanya pihak-pihak yang tidak terima dengan hasil perhitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Massa yang tak puas menyerbu KPU. Polisi melakukan pengamanan.
Massa yang datang sambil berorasi ditemui tim negosiator. Mereka kemudian masuk ke kantor KPU untuk berdiskusi. Namun diskusi menemui jalan buntu yang membuat massa emosi dan kehilangan kesabaran. Massa mulai melakukan pelemparan batu dan air mineral.
Anggota dalmas dengan tameng terus menghalangi massa yang justru akan berusaha membuat kerusuhan lain, yakni membakar kantor KPU. Tindakan tegas pun dilakukan. Personel dalmas dibantu mobil water canon dengan semprotan airnya mendesak massa agar mundur
![]() |
"Ini merupakan pelatihan rutin kami untuk peningkatan fungsi teknis dan taktis. Ini untuk menyambut pilkada serentak 2018," ujar Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal kepada wartawan, Sabtu (5/8/2017).
Iqbal mengapresiasi Satuan Sabhara yang dengan lancar berhasil melakukan simulasi pengamanan pilkada serentak 2018. Dan untuk selanjutnya tetap akan ada pelatihan dan simulasi lain untuk terus meningkatkan keterampilan teknis dan taktis.
![]() |
Iqbal mengaku siap menerjunkan sabhara untuk bila nantinya diperlukan guna mengendalikan massa. Semua personel Sabhara sendiri suah siap. Iqbal melakukan pemeriksaan sendiri terhadap para personel Sabhara.
Iqbal menguji dengan membenturkan badannya dan menendang tameng yang dipegang personel Sabhara. Benturan dan tendangan itu memang menggoyang tameng, tetapi tak membuyarkan dan membubarkan formasi.
"Kuat, bagus," kata Iqbal.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini