Prasasti Wide, Situs Lama yang Sempat Terlupakan di Lamongan

Prasasti Wide, Situs Lama yang Sempat Terlupakan di Lamongan

Eko Sudjarwo - detikNews
Sabtu, 05 Agu 2017 12:11 WIB
Prasasti tengah dipelajari dan hendak diekskavasi (Foto: Eko Sudjarwo)
Lamongan - Tak banyak yang tahu, sebuah prasasti dari masa lampau ada di Lamongan. Prasasti itu awalnya tergeletak begitu saja di tempat yang dikenal oleh masyarakat sebagai pasar lama. Kini, oleh desa setempat prasasti yang masih bisa terbaca tersebut diberi pagar dan atap.

Prasasti Wide, begitu masyarakat sekitar Desa Sendangharjo, Brondong mengenal prasasti yang sebagian masih tertimbun tanah tersebut. Keberadaan prasasti Wide diketahui ketika dilangsungkan ekspedisi jejak jalur darat kuno Bengawan Solo -Sedayulawas beberapa waktu yang lalu.

Prasasti Wide ini berukuran sangat besar dengan lebar prasasti sekitar 1 meter lebih. Dua prasasti berdampingan di areal situs ini, yaitu berbentuk lempengan batu persegi dan lempengan batu lonjong. Tapi ukuran sebenarnya belum diketahui karena masih tertimbun tanah.

Pemerhati budaya Lamongan, Supriyo saat ditemui di rumahnya mengatakan, prasasti Wide yang berada di pasar lama Desa Sendangharjo ini sudah lama tapi terlupakan. Beruntung pemerintahan desa setempat peduli dan merawat prasasti ini dengan baik dengan membangun pagar dan atap pagar dari bambu.

Priyo mengatakan di bagian bawah prasasti masih terlihat dan terbaca aksaranya. Menurut Priyo, tulisan yang masih terbaca ini masih menggunakan bahasa Jawa kuno.

"Masyarakat sekitar banyak yang menyaksikan dan melihat sendiri aksara yang nampak dan yakin kalau itu benar prasasti, walaupun sebelumnya ada kepercayaan lain mengenai batu itu," kata Priyo, Sabtu (5/8/2017).

Priyo menuturkan, kepala desa setempat pun sangat antusias untuk melakukan ekskavasi terhadap situs itu. Dengan ekskavasi, menurut Priyo, bagian yang lebih bawah aksaranya akan lebih nampak karena tertimbun sehingga bisa diketahui isi prasasti tersebut secara keseluruhan.

"Mudah-mudahan bisa di ekskavasi dan segera bisa terbaca isi prasasti tersebut," akunya.

Lebih jauh, Priyo menuturkan, selain prasasti Wide, selama ekspedisi jejak jalur darat kuno Bengawan Solo - Sedayulawas mereka juga menemukan banyak sekali situs arkeologi yang tersimpan di beberapa tempat. Priyo kemudian memaparkan, pihaknya sempat menemukan pemakaman kuno yang berada di Desa Gelap, Kecamatan Laren.

Di Situs ini banyak sekali ditemukan batu bata kuno berukuran besar, pecahan keramik, gerabah, beberapa umpak dan juga temuan baru, yaitu pecahan Yoni yang terbuat dari bahan kapur (lime stone). (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.