Kasus 148 KIS Dibuang, Dirut BPJS: Pak Jokowi Minta Diusut Tuntas

Kasus 148 KIS Dibuang, Dirut BPJS: Pak Jokowi Minta Diusut Tuntas

Zaenal Effendi - detikNews
Kamis, 03 Agu 2017 10:05 WIB
Foto: Zaenal Effendi
Surabaya - Kasus pembuangan 148 Kartu Indoensia Sehat (KIS) di Blitar, mendapat atensi khusus dari Presiden Joko Widodo. Bahkan kasus itu diminta diusut hingga tuntas. Bahkan kasus ini juga sempat dibahas di rapat kabinet.

Hal ini diungkapkan Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris saat melakukan pertemuan dengan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol M Iqbal di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (3/8/2017).

"Kasus ini dapat perhatian khusus dari Presiden. Begitu informasi sampai di Pak Jokowi, langsung minta diusut tuntas dan Sempat diungkap dalam rapat kabinet," kata Fachmi.

Bagi Presiden Jokowi, lanjut Fachmi, pelaku tidak mempunyai rasa kemanusiaan karena tega membuang KIS. "Ada orang miskin yang sakit sehingga tidak bisa berobat, tapi ada orang yang tega seperti ini," menirukan Presiden Jokowi.
Kapolrestabes Surabaya bertemu dengan Dirut BPJS/Kapolrestabes Surabaya bertemu dengan Dirut BPJS/ Foto: Zaenal Effendi

Fachmi juga mengucapkan terima kasih pada kepolisian, Polres Kabupaten Blitar dan Polrestabes Surabaya karena sudah mengungkap kasus pembuangan 148 KIS.

"Kami juga kaget ditemukannya kartu di Blitar. Bu mensos telepon saya. Saya juga ikuti tiap detik perkembangan. Usai penemuan, saya langsung perintahkan jajaran di wilayah untuk mengawal dan mendatangi di polsek," ungkap Fachmi.

Penemuan 148 Kartu KIS di sebuah sungai Blitar beberapa waktu lalu sempat menghebohkan. Pasalnya, kartu-kartu itu masih aktif dan milik ratusan warga Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Polisi dari Polres Blitar sudah memeriksa AR (70) diduga pembuang kartu dan AR adalah keluarga WH (28) kurir JNE Cabang Surabaya, yang saat ini dalam penyidikan intensif tim penyidik Satreskrim Polres Blitar.

Tim penyidik juga memeriksa Kepala JNE Cabang Surabaya. Polisi masih mendalami motif WH sebagai pelaku utama, kenapa dengan sengaja menghilangkan KIS yang seharusnya diantar ke 148 penerimanya. WH masih berstatus sebagai pegawai di JNE Cabang Surabaya. Namun posisinya tidak sebagai kurir lagi, melainkan sudah pindah sebagai selektor. (ze/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.