Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Wikha Ardilestanto mengatakan, rencana pembangunan jalur penyelamat atau jalur pengaman telah dia paparkan dalam rapat Forum Lalu Lintas 18 Juli 2017.
Rapat tersebut diantaranya melibatkan UPT LLAJ Dishub Jatim, UPT Dinas PU Bina Marga Jatim, Dinas PU Bina Marga, Dinas PU Cipta Karya, Dina Lingkungan Hidup, Disparpora, Disperindag dan Dinas Perizinan Mojokerto, BBPJN V dan Perhutani.
"Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, jalur penyelamat idealnya dibuat di tiga titik, yakni turunan AMD-Pacet, turunan Kemiri-Pacet dan turunan Gotekan-Pacet. Karena di tika lokasi itu rawan kecelakaan akibat rem blong," kata Wikha kepada detikcom di kantornya, Senin (31/7/2017).
Wikha menjelaskan, kebutuhan jalur penyelamat di jalur wisata Pacet (Mojokerto)-Cangar (Batu) sangat mendesak. Bagaimana tidak, setiap hari libur terjadi 3-4 kali kecelakaan tunggal akibat kendaraan wisatawan yang mengalami rem blong. Kendati tak sampai jatuh korban jiwa, korban luka parah seperti patah kaki dan tangan terus berjatuhan.
Menurut dia, titik rawan rem blong berada di tiga lokasi di sepanjang jalur wisata Pacet-Cangar, yakni turunan AMD-Pacet, turunan Kemiri-Pacet dan turunan Gotekan-Pacet. Kendaraan wisatawan yang turun dari arah Cangar, rawan mengalami rem blong lantaran kontur turunan yang sangat curam. Pengereman yang dilakukan terus menerus, membuat rem terbakar sehingga kendaraan hilang kendali saat meluncur deras.
"Kebutuhan jalur penyelamat ini sangat mendesak karena setiap hari libur terjadi 3-4 kecelakaan. Semuanya kendaraan jenis matic, baik roda dua maupun roda empat," terangnya.
Jalur penyelamat tersebut, lanjut Wikha, akan memanfaatkan tebing di tiga turunan curam rawan laka. Tebing itu nantinya dibuat jalan menanjak dengan panjang dan ketinggian tertentu. Kendaraan wisatawan yang mengalami rem blong bisa dialihkan ke jalur pengaman sehingga otomatis memperlambat laju kendaraan.
"Ketinggian dan panjang jalur penyelamat sedang dikaji oleh Dishub dan PU Bina Marga Provinsi bersama Perhutani. Karena kewenangan jalur tersebut di tangan Pemprov Jatim, sementara lahannya milik Perhutani. Semoga secepatnya bisa dianggarkan dan direalisasikan," ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah Kasi Dalops UPT LLAJ Mojokerto Dishub Jatim Yoyok Kristyowahono menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan jalur penyelamat di tiga turunan curam Pacet-Cangar. Usulan itu telah dia sampaikan secara tertulis ke Dinas PU Bina Marga Jatim agar segera dianggarkan dan dibangun. Menurut dia, Perhutani sebagai pemilik lahan juga menyetujui rencana tersebut.
"Surat sudah meluncur seminggu yang lalu ke Dinas PU Bina Marga Jatim, saya tembuskan juga ke Dishub Jatim, nanti anggarannya ikut PU. Saat ini kami menunggu jawaban dari Dinas PU, sampai saat ini belum ada jawaban," tandasnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini