Rata-rata tiap aseptor peserta KB mendapat jatah 8 kondom denggan asumsi digunakan 2 kali seminggu dalam berhubungan suami istri. Sehingga dalam sebulan, Pemkab Madiun harus 1.352 sehingga total sebulan hampir 10.816 kondom.
Kepala Bidang Keluarga Berencana (Kabid KB) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Madiun, Ndaru Pandam mejelaskan jumlah peserta aseptor KB jenis kondom lebih sedikit peminatnya dibanding dengan jenis pil yang mencapai 14.725 peserta. Dengan asumsi tiap aseptor mendapatkan satu set pil isi 28 butir.
"Lumayan yang pilih KB kondom hampir 1.400 peserta tiap bulan kita sediakan hampir 11 ribu kondom. Dibagi masing-masing 8 untuk sebulan, asumsi seminggu 2 kaki pakai berhubungan," jelas Ndaru kepada detikcom di kantornya, Senin (31/7/2017).
Ndaru mengungkapkan selama ini sosialisasi sering dilakukan dengan memasang reklame dan pemutaran film KB di tiap Kecamatan. Jumlah seluruh aseptor KB mencapai 33.805, selain itu pil, kondom, implan dan suntik juga banyak.
Secara keseluruhan, jelas Ndaru, program KB di Madiun berhasil ditandai dengan TFR atau Total Fertiliti Rate dan LPP atau Laju Pertumbuhan Penduduk, turun. Sehingga Bupati Madiun Menerima Penghargaan Wira Kencan KB dari Presiden RI.
TFR saat ini angka 2,02. Dalam arti menunjukkan dalam 1 keluarga terdiri dari 2 anak rata-rata global se kabupaten. Sedangkan angka 02 dalam arti di Kabupaten Madiun, ada yang mempunyai anak kurang dari 2 dan ada yangg lebih dari 2. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini