"Jadi sudah berjalan hampir dua bulan, di setiap Sabtu mereka bertemu di sumber air panas itu. Masyarakat yang resah, kemudian melapor ke polisi," ungkap Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto kepada detikcom saat dihubungi, Senin (31/7/2017).
Hasil pemeriksaan dari 9 pria yang diamankan, kata Budi, turut mengungkap jika di antara mereka tergabung dalam Ikatan Gay Kota Batu (IGABA). "Yang tiga mengaku ikut IGABA. Komunitas yang memiliki ratusan anggota tersebar di berbagai daerah," beber kapolres.
Komunitas ini seringkali menggunakan media sosial sebagai alat berinteraksi serta mencari anggota baru. Tetapi, pihaknya belum menemukan adanya pelanggaran hukum saat sembilan pria beserta dua penjaga sumber air panas digerebek, Sabtu (29/7/2017) malam lalu.
"Ada dua sangkaan sebelumnya, tindakan prostitusi atau hubungan seks dan pornoaksi. Keduanya sementara masih didalami, bukti dan keterangan untuk melengkapi BAP. Mereka kami minta membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan perbuatannya kembali," tegas Kapolres.
Diungkapkan, porno aksi yang diduga harus dikembangkan dengan melihat peraturan dari pengelola sumber air panas. Sementara di lokasi juga dibuat bersekat, untuk masing-masing pengunjung.
"Kita lihat SOP-nya dulu. Dua penjaga turut kita amankan, untuk mengetahui kegiatan apa saja terjadi di sana. Upaya kita kedepan pencegahan agar tindakan diduga melanggar hukum tidak dilakukan di wilayah hukum Polres Batu," ungkapnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini