Pria-pria itu digerebek saat berendam tanpa busana, ada dugaan mereka tengah menggelar pesta. Kapolres Batu AKBP Budi Hermanto menyatakan, ada 11 pria yang diamankan, dua diantaranya adalah penjaga pemandian.
Penggerebekkan diawali dengan penyelidikan berawal dari laporan masyarakat. Selama tiga hari mengintai, akhirnya dilakukan tindakan.
"Ketika kita amankan, mereka sedang berendam. Lalu kita bawa untuk dilakukan pemeriksaan," jelas Budi kepada detikcom, Senin (31/7/2017).
Ada 11 pria yang diamankan polisi, 9 di antaranya diduga bergabung dengan Ikatan Gay Batu (IGABA), dua orang lain adalah penjaga sumber air panas Songgoriti, untuk dimintai keterangan selalu pengelola.
Mereka, BU (37), RS (16), YH (18), RI (42), keempatnya warga Kota Batu, dan R (26), IA (38), keduanya warga Kabupaten Malang, serta S (51), PS (27), warga Kota Malang, dan WH (37), asal Surabaya, serta dua orang penjaga pemandian yakni AT (23) dan AP (49), warga Kota Batu.
Hasil pemeriksaan maraton kepada para pria itu, ternyata belum ditemukan adanya tindak pidana. Polisi pun akhirnya melepas para pria tersebut. "Tindakan prostitusi atau hubungan seks tak ditemukan, begitu juga dengan pornoaksinya. Karena di lokasi tempat bersekat-sekat. Sementara kita masih dalami, dan meminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya, dan identitas sudah kami catat," ujarnya.
Mereka yang diamankan juga dari berbagai profesi. Sebagian masih bujang dan pekerja swasta. Satu diantaranya pernah menjadi mahasiswa sebelum memutuskan berhenti.
"Kami ingin menjawab keresahan dari masyarakat tentang adanya praktek terlarang di Kota Wisata Batu. Ke depan upaya pencegahan akan terus dilakukan," tegasnya.
Para pria itu, selanjutnya dikembalikan kepada keluarga masing-masing. Jika memang mereka memiliki kegiatan menyimpang, diharapkan segera meninggalkannya. Polisi juga menyita, telepon seluler milik para pria dan satu unit sepeda motor. (fat/fat)