Meskipun telah berusia lanjut, Slamet masih cukup sehat, berbagai aktivitas sehari-hari dilakukan secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain. Bahkan saat detikcom menyambangi rumahnya, ia tampak cekatan ketika berjalan ke musala setempat untuk menunaikan salat berjamaah.
"Alhamdulillah kondisinya sehat, siap untuk berangkat haji nanti malam," katanya kepada detikcom, Sabtu (29/7/2017) di rumahnya.
Pria yang lahir pada tahun 1924 ini mengaku, untuk menjaga kondisi fisiknya sebelum berangkat haji, ia rutin berolahraga dengan berjalan kaki di sekitar lingkungannya.
Hingga usia yang ke-94 pendengaran maupun penglihatannya tidak mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan ia mengaku masih lancar untuk membaca atau mengaji tanpa menggunakan bantuan kacamata.
Anak Slamet, Sudarwati mengaku sangat ketat untuk menjaga pola makan orang tuanya sehingga bisa tetap sehat di usia senja. Jenis makanan yang dihidangkan juga tidak sembarangan.
"Kuncinya itu memperbanyak sayur dan buah-buahan, sayur yang saya berikan selalu baru dan bukan sayur kemarin. Kemudian bapak ini juga jarang makan telur maupun jeroan walaupun suka," ujarnya.
Ia mengaku hanya memberikan telur ayam satu minggu sekali, karena dinilai banyak mengandung kolesterol. Sedangkan konsumsi daging sapi maupun ayam juga cukup selektif, bahkan pihanya tidak pernah memberikan daging ayam hasil penggemukan.
![]() |
Ditambahkan, selain berbagai makanan tersebut, Slamet juga jarang mengkondumsi obat-obatan kimia saat mengalami gangguan penyakit. Pihak keluarga biasanya memberikan aneka jamu yang didapatkan dari tanaman obat keluarga (Toga) yang ada di sekitar rumahnya.
Dengan kondisi kesehatan yang dimiliki saat ini, pihak eluarga optimistis, Slamet bisa mengikuti seluruh rangkaian ibadah haji hingga usai.
Sementara itu anak Slamet yang lain, Ari Marsono menjelaskan, ayahnya mendaftar haji pada tahun 2012. Keberangkatannya ke Arab Saudi sempat tertunda dua kali, akibat pengurangan kuota haji serta tidak adanya pendamping keluarga.
"Dulu itu rencananya bapak berangkat 2013 bersama ibu, tapi gagal karena ada pengurangan untuk haji tua, kemudian pada tahun 2014 dipanggil oleh panitia haji untuk berangkat, tapi tidak mau, karena tidak ada yang mendampingi," katanya.
Ari menjelaskan, ayahnya dilahirkan pada tahun 1923 sehingga usianya saat ini 94 tahun, namun dalam sistem kependudukan orang tuanya sejak kecil tercatat lahir pada tahun 1926. Dalam menunaikan ibadah haji, Slamet akan didampingi oleh dua orang yakni anak dan menantunya.
Calon haji tertua Trenggalek ini rencananya akan diberangkatkan ke Asrama Haji Sukolilo, pada Sabtu malam dan berngkat ke tanah suci pada 31 Juli mendatang bersama kloter 10 Surabaya. Saat ini persiapan telah dilakukan secara maksimal. Koper perlengkapan haji telah dikirim terlebih dahulu ke asrama pada 27 Juli lalu. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini