surat dibuat 18 Juli 2017 lalu yang ditandatangani oleh Wijiyati (37) dan Suliono (42), kedua orang tua Rosita, dengan disaksikan dua perangkat desa beserta Kepala Desa Ngingit Liana.
Ada 4 poin yang ditulis dalam surat pernyataan .
Poin 1: Bahwa saya menyatakan sangat menyesal atas tindakan yang saya lakukan.
Poin 2: Bahwa benar apabila suatu saat terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, saya tidak akan mengulangi perbuatan tersebut kepada anak saya berupa pemukulan/penganiayaan atau tindak kekerasan kepada anak saya.
Poin 3: Bahwa benar apabila terjadi pertengakaran dalam rumah tangga, saya tidak akan melibatkan anak-anak saya sebagai pelampiasan emosi.
Poin 4: Bahwa benar apabila saya mengulani perbuatan saya seperti diatas, (melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau melakukan tindakan kekerasan terhadap orang lain, maka saya bersediauntuk dilaporkan kepada pihak yang berwajib dan dituntut sesuai dengan undang-undang yang berlaku, dan wajib serta menerima segala konsekuensi hukum yang timbul akibat dari tindakan sayn saya lakukan.
Kades Ngingit Liana saat ditemui detikcom di rumahnya, Sabtu (28/7/2027) mengatakan, surat permintaan maaf bersama kedua perangkatnya M. Nur dan Bambang, dibuat ketika menjelang hari pertama masuk sekolah.
"Surat ditujukan kepada sekolah, terkait apa yang terjadi sebelumnya. Saya dan dua perangkat turut menadatangani. Pada intinya, tidak akan mengulang untuk mencemarkan nama baik sekolah," terang Liana.
Kepala Urusan Umum Pemdes Ngingit, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Bambang Suyitno mengatakan, pemerintah desa hanya berniat memfasilitasi antara kedua belah agar secepatnya bisa menyelesaikan masalah.
"Kami hanya memfasilitasi, surat permintaan maaf dibuat tidak memiliki tujuan tertentu, namun berangkat dari fakta yang diakui oleh kedua orang tua Rosita. Tetapi semua masalah sebenarnya sudah selesai, dan juga Rosita telah meninggal," terang Bambang.
Sementara, orang tua Rosita enggan bicara banyak saat ditemui detikcom di rumahnya. "Rosita sudah meninggal, mau apa lagi," kata Wijiyati, ibu Rosita.
Wijiyati sempat mengakui soal surat permintaan maaf yang dirinya buat bersama suaminya. "Iya, itu dibuat di balai desa," sahutnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini