Sebelum Rosita Meninggal, Orangtuanya Membuat Surat Permintaan Maaf

Sebelum Rosita Meninggal, Orangtuanya Membuat Surat Permintaan Maaf

Muhammad Aminudin - detikNews
Sabtu, 29 Jul 2017 18:27 WIB
Foto: Muhammad Aminudin
Malang - Apa yang sebenarnya terjadi pada Rosita menjadi tanda tanya. Begitu juga penyebab meninggalnya gadis 16 tahun yang heboh karena tabungan Rp 42 juta tidak dikembalikan pihak sekolah.

Kedua orang tuanya membuat surat permintaan maaf yang ditujukan kepada MTS Negeri Tumpang, tempat dimana Rosita terakhir menimba ilmu.

Dalam surat dibuat 18 Juli 2017 lalu yang ditanda tangani oleh Wijiyati (37) dan Suliono (42), kedua orang tua Rosita, menyatakan, menyesal telah melakukan pencemaran nama baik dan pengancaman kepada kepala sekolah dan dewan guru.

Ada 4 poin yang ditulis dalam surat pernyataan yang juga ditandatangani 2 orang saksi dari perangkat desa, serta Kepala Desa Ngingit Liana.

Kades Ngingit Liana saat ditemui detikcom di rumahnya, Sabtu (28/7/2027) mengatakan, surat permintaan maaf bersama kedua perangkatnya M. Nur dan Bambang, dibuat ketika menjelang hari pertama masuk sekolah.

"Surat ditujukan kepada sekolah, terkait apa yang terjadi sebelumnya. Saya dan dua perangkat turut menadatangani. Pada intinya, tidak akan mengulang untuk mencemarkan nama baik sekolah," terang Liana.

Liana mengaku, perangkat di bawahnya yang lebih memahami persoalan ini. Karena dirinya baru saja menjabat sebagai Kades Ngingit.

Pemerintah desa menurut Liana berharap persoalan yang menimpa Rosita tidak berkepanjangan. Rosita sendiri awalnya memang hendak dievakuasi dan pengasuhan dialihkan kepada negara.

"Alasannya, karena kondisi di rumahnya yang tak baik," jelas Liana.

Sementara Kepala Urusan Umum Pemdes Ngingit, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Bambang Suyitno mengatakan, pemerintah desa hanya berniat memfasilitasi antara kedua belah agar secepatnya bisa menyelesaikan masalah.

"Kami hanya memfasilitasi, surat permintaan maaf dibuat tidak memiliki tujuan tertentu, namun berangkat dari fakta yang diakui oleh kedua orang tua Rosita. Tetapi semua masalah sebenarnya sudah selesai, dan juga Rosita telah meninggal," terang Bambang.

Dikatakan, tidak benar jika sekolah tak memberikan surat kelulusan Rosita seperti kabar yang sempat beredar. Dirinya bersama Kaur Keagamaan yang mengambil dan memberikan kepada orang Rosita.

"Karena orang tuanya tidak mau mengambil sendiri. Kami berikan agar Rosita nanti bisa melanjutkan sekolah," ujar Bambang.

Sementara, orang tua Rosita enggan bicara banyak saat ditemui detikcom di rumahnya. "Rosita sudah meninggal, mau apa lagi," kata Wijiyati, ibu Rosita.

Wijiyati sempat mengakui soal surat permintaan maaf yang dirinya buat bersama suaminya. "Iya, itu dibuat di balai desa," sahutnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.