"Hasil tes dan uji lab yang dilakukan BPPOM dan Dinas Kesehatan menyatakan bahwa hasilnya negatif," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Surabaya Justamadji saat melakukan jumpa pers di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (28/7/2017)
Justru Justamadji heran saat ada temuan benda mirip tawas yang bercampur dengan garam. Menurutnya, harga tawas lebih mahal dari pada garam meski harga garam saat ini sedang naik.
"Makanya saya heran. Wong harga tawas itu lebih mahal dari garam," imbuh dia.
Selain Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Surabaya, sampel garam bercampur diduga tawas itu juga dibawa ke laboratorium oleh Dinas Kesehatan Surabaya. Sampel itu dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) pada Rabu (26/7) kemarin. Namun Dinkes Surabaya mengaku belum menerima hasilnya.
"Saya belum terima hasilnya. Nanti kalau sudah terima, saya info ya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg Febria Rachmanita. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini