Aksi doa bersama ini dilakukan di depan kantor Bupati Jember usai salat Jumat. Puluhan massa sebelumnya berkumpul di kantor GP Ansor Jember di Jalan Danau Toba.
Selanjutnya mereka bergerak ke kantor Bupati Jember yang berada di Jl. Sudarman. Di sana, mereka pun langsung berdoa bersama untuk rakyat Palestina.
Setelah itu, sejumlah perwakilan massa melakukan orasi. Isinya, mengecam tindakan represif tentara Israel terhadap warga Palestina. Mereka juga mendesak pemerintah berperan aktif dalam penyelesian konflik di sana.
Perwakilan dari umat Katolik, FX Yiddi Purwa Mardianta menegaskan, setiap orang yang hendak beribadah tidak boleh dilarang.
"Ketika ada orang melarang orang lain beribadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, maka itu kan sama saja sudah berbuat jelek," kata Ketua Bidang Kesaksian Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Santo Yusup Jember ini, Jumat (28/7/2017).
Sementara itu, dalam pernyataan sikapnya, GP Ansor bersama Barisan Ansor Serba Guna Jember, menyatakan mengutuk gerakan zionis Israel yang menyengsarakan rakyat Palestina, mendoakan keselamatan serta kedamaian di tanah Palestina, mendukung perjuangan rakyat Palestina dan meminta pemerintah Indonesia mengutuk dan mendesak Israel tidak melakukan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Selain mengusung isu tentang Palestina, GP Ansor Jember juga menyatakan dukungannya tentang Perppu tentang Ormas. GP Ansor juga mendesak Bupati Jember menindaklanjuti keputusan pemerintah tentang pembubaran organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
"Kalau kemarin – kemarin Bupati berdalih tidak ada aturan untuk menindak HTI di Jember, kita tegaskan bahwa peraturan itu sudah ada. Oleh karena itu kami mendesak Bupati Jember untuk menindaklanjutinya. Bubarkan HTI yang ada di Jember," tegas ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi.
Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief di depan massa menegaskan, Pemkab Jember menolak keberadaan organisasi yang bertentangan dengan Pancasila. Olah karena itu, Pemkab Jember siap mendukung dan melaksnakan apa yang telah menjadi keputusan pemerintah pusat.
"Kehadiran panjenegan semua, menjadi penambah energy dan penyemangat untuk mempertegas apa yang menjadi keinginan rakyat Jember," katanya.
Mengenai persoalan Palestina, sambung Muqit, dia mendapat kabar terakhir bahwa rakyat Palestina sudah bisa melaksanakan ibadah di masjid Al Aqsa. Namun dia mengingatkan agar tetap mewaspadai, agar hal serupa tidak terjadi lagi.
"Alahmadulillah informasi terakhir, saudara kita di Palestina sudah bisa melaksanakan salat seperti biasa. Tetapi itu harus tetap menjadi perhatian kita, jangan samapi Israel kelak di kemudian hari melakukan hal yang sama," tandas Muqit. (bdh/bdh)











































