Banyuwangi Batik On Pedestrian Manfaatkan Trotoar Sebagai Catwalk

Banyuwangi Batik On Pedestrian Manfaatkan Trotoar Sebagai Catwalk

Ardian Fanani - detikNews
Jumat, 28 Jul 2017 19:52 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Kali kelima, Pemkab Banyuwangi menggelar Fashion Batik on Pedestrian (trotoar), Jumat (28/7/2017). Ajang yang digelar di pedistrian Taman Blambangan ini, mengawali digelarnya rangkaian peragaan busana Banyuwangi Batik Festival (BBF).

Sebanyak 70 model dari kategori anak hingga dewasa melenggang cantik di trotoar sebagai catwalknya. Para model ini membawakan busana batik hasil desain sendiri maupun hasil kolaborasi dengan desainer lokal. Ada yang membawakan tema busana kasual, busana pesta, hingga busana kerja.

"Kami mempertahankan even fashion on pedestrian untuk memotivasi anak anak mudah daerah agar terus berkarya dan bisa menyalurkan bakat kreatifnya. Sekaligus juga untuk mengkampanyekan trotoar yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki. Dan ini luar biasa," kata Anas kepada sejumlah wartawan, usai digelarnya kegiatan tersebut.

Banyuwangi Batik On Pedestrian Manfaatkan Trotoar Sebagai CatwalkFoto: Ardian Fanani
Para model ini mengenakan batik motif 'Kopi Pecah', menyesuaikan tema tahun ini. Setiap tahun, Banyuwangi mengangkat motif yang berbeda sebagai tema besar BBF. "Ini adalah cara Banyuwangi untuk terus mendukung industri batik daerah sekaligus mensupport karya karya anak bangsa. Motif terus kita perkaya lewat lomba cipta motif batik Banyuwangi," kata Anas.

Saksikan video 20detik mengenai Banyuwangi Batik On Pedestrian di sini:


Acara ini dihadiri Putri Indonesia 2017 Bunga Jelita Ibrani dan istri Wakil Gubernur Jawa Timur Fatma Saifullah Yusuf. Bunga merasa bangga bisa ikut hadir menyaksikan anak-anak daerah menampilkan bakat dan potensinya di bidang desain dan modelling.

Banyuwangi Batik On Pedestrian Manfaatkan Trotoar Sebagai CatwalkFoto: Ardian Fanani
"Batik Banyuwangi sangat beragam, desainnya juga variatif, warnanya juga cerah. Masih bisa untuk terus dikembangkan lagi. Saya berharap Batik Banyuwangi bisa dikenal ke mancanegara," ujar Bunga.

Sementara itu, Fatma mengaku juga terkesan dengan fashion ala Banyuwangi ini. "Ini pertama kalinya saya hadir di even fashion yang sangat unik. Ini tidak lepas dari kepemimpinan Bupati yang inovatif yang terus memberikan wadah bagi anak anak muda daerah untuk menyalurkan bakat dan kreatifitasnya. Batik Banyuwangi memang sangat keren," ujar istri wakil gubernur Jatim, Gus Ipul tersebut.

BBF tahun ini melibatkan para perancang yang tergabung dalam Indonesia Fashion Chamber (IFC). Para desainer nasional ini 'turun gunung' memperkaya khazanah fashion batik di Banyuwangi. Selain berkolaborasi dengan pembatik lokal, para desainer juga menjadi juri dalam peragaan trotoar ini. Seperti Yunita Kosasih, Taruna Kusmayadi, dan Sufi.

Banyuwangi Batik On Pedestrian Manfaatkan Trotoar Sebagai CatwalkFoto: Ardian Fanani
Mereka turun langsung menilai desain baju dan penampilan para model. Hal ini membuat peserta menjadi lebih termotivasi. Seperti yang dituturkan Paramita, siswa SMP 1 Banyuwangi.

"Jurinya tahun ini lebih detail. Mereka melihat setiap jahitan baju, kesesuaian dengan tema, hingga cerita di balik busana yang saya bawakan. Saya cukup gemetaran, tapi ini jadi pelajaran buat saya ke depan. Mendesain baju itu tidak sembarangan asal bagus, harus ada temanya," kata Paramita.

Puncak perhelatan BBF akan digelar Sabtu malam, 29 Juli 2017 mendatang di Taman Blambangan, Banyuwangi. Pelaku batik lokal akan berkolaborasi dengan 10 desainer internasional dan nasional menampilkan beragam busana batik yang menarik. Di antaranya Philip Iswardono, Priscilla saputro, Aldre, Andy Sugix, hingga Yunita Kosasih. Ada pula desainer internasional, Milo Miliavica asal Italia. Penyanyi Isyana Sarasvati juga akan tampil mengiringi para model di panggung BBF besok malam. (bdh/bdh)
Berita Terkait