Ini Pesan Bupati Lamongan untuk Samsul Hadi, Peraih Adhi Makayasa

Lamongan - Tetap rendah hati dan terus membawa nama baik Lamongan di mana saja. Itu sedikit pesan Bupati Lamongan Fadeli saat menerima Samsul Hadi, anak petani di Lamongan yang menerima bintang Adhi Makayasa dari presiden.

Fadeli berpesan agar Samsul bisa memberi contoh bagi generasi muda Lamongan untuk terus maju. Sehingga, aku Fadeli, dari Lamongan akan muncul bibit-bibit membanggakan lainnya.

"Sebenarnya saya sudah mengharapkan kehadirannya dari beberapa waktu yang lalu, tapi baru kesampaian sekarang," aku Fadeli, Jumat (28/7/2017).

Saat ini, lanjut Fadeli, pihaknya mendorong generasi muda Lamongan untuk terus berprestasi dan menjadi kebanggaan, bukan hanya untuk Lamongan tapi juga bangsa. Bahkan, Fadeli mengaku sudah menyediakan sejumlah program yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda Lamongan agar lebih bisa membanggakan.

"Kami juga menyediakan beasiswa bagi mahasiswa atau pelajar yang kurang mampu dan juga program lainnya," kata Fadeli yang menemui Samsul bersama Wabup Lamongan, Kartika Hidayati itu.

Samsul sendiri mengatakan bahwa kedatangannya menemui Fadeli ini untuk meminta doa restu agar bisa menjaga nama baik Lamongan. Lebih jauh, Samsul mengatakan, saat ini ia akan terus belajar dan berusaha untuk meraih impian tertingginya di Angkatan Laut, yaitu bisa menjadi KSAL.

"Saya senang dan bahagia karena orang nomor satu Lamongan mendukung saya," katanya.

Di sela-sela bertemu dengan Fadeli, Samsul juga memberikan tipsnya untuk generasi muda lainnya yang ingin meraih prestasi seperti dirinya. Pesannya, lanjut Samsul, adalah mempersiapkan diri semaksimal mungkin semua hal, jasmani, dan rohani.

"Lakukan dengan baik dan tekun dan jangan pernah menyerah," pesan Samsul yang datang menemui Bupati dengan diantar kedua orang tuanya tersebut.

Seperti diketahui, Samsul Hadi adalah satu dari 94 lulusan AAL yang menerima bintang Adhi Makayasa dari Presiden RI. Prestasi Samsul cukup membanggakan warga Lamongan mengingat Samsul lahir dari keluarga petani sederhana yang jauh dari hiruk pikuk kota, yaitu di Dusun Tutup, Desa Sidodowo, Kecamatan Modo. (iwd/iwd)