AR adalah keluarga WH (28) kurir JNE Cabang Surabaya yang saat ini dalam penyidikan intensif tim penyidik Satreskrim Polres Blitar.
Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waloya menyatakan, AR dalam pengakuannya tidak tahu jika yang dibuang itu merupakan barang penting.
"Jadi WH saat berkunjung ke keluarganya di Gandusari menaruh kartu-kartu itu di gudang rumah. Waktu bersih-bersih rumah, ada salah satu anggota keluarganya yang membuang ke sungai karena dianggap sampah atau barang tak terpakai," kata kapolres di Mapolres Blitar, Jumat (28/7/2017).
Sejak Kamis (28/7) malam hingga pagi ini, selain WH selaku kurir, tim penyidik juga masih memeriksa Kepala JNE Cabang Surabaya. Polisi masih mendalami motif WH sebagai pelaku utama, kenapa dia dengan sengaja menghilangkan KIS yang seharusnya dia antar ke 148 penerima yang merupakan warga Kecamatan Wonocolo Surabaya.
Kapolres menyatakan, dalam hal ini AR kemungkinan tidak terlibat dalam tindak pidana. "AR kemungkinan tidak terlibat tindak pidana, karena hasil penyidikan dia memang tidak tahu," ungkapnya.
Yang jelas, kata dia, faktor kesengajaan pelaku menghilangkan kartu tersebut telah terbukti. "WH ini memalsukan tanda-tangan penerima KIS lalu dilaporkan ke kantornya JNE Surabaya. Sayangnya JNE tidak ada prosedur croscek dalam pendistribudian barang," jelas Kapolres.
Informasi yang dihimpun detikcom, WH masih berstatus sebagai pegawai di JNE Cabang Surabaya. Namun posisinya tidak sebagai kurir lagi, melainkan sudah pindah sebagai selektor. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini