3 Hari Hilang, Eka Diduga Dibawa Kabur Pria Mengaku Anggota BIN

3 Hari Hilang, Eka Diduga Dibawa Kabur Pria Mengaku Anggota BIN

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 27 Jul 2017 18:42 WIB
Foto: Istimewa
Malang - Eka Setyaretnaning Dyah (18), pergi meninggalkan rumah sejak 3 hari. Keluarga menduga, Eka dibawa kabur seorang pria yang mengaku anggota BIN.

"Saat pulang dari Polda (Surabaya), Eka ke terminal naik grab bersama teman-temannya yang juga daftar polwan. Selama perjalanan Eka berbicara dengan sopir mengaku bernama Eko dan mengaku anggota BIN," cerita Nunuk, ibunda Eka kepada detikcom, Kamis (27/7/2017).

Wanita bernama lengkap Nunuk Dwi Normaningsih ini melanjutkan, cerita itu diketahuinya dari teman-teman anaknya, yang saat itu berada dalam satu mobil.

"Sopir mengaku BIN itu kemudian meminta nomor HP anak saya dan diberi. Kayaknya mereka sering berkomunikasi ketika Eka sudah di Malang. Kata teman anak saya, sopir berniat membantu untuk jadi inteljen, setelah tahu Eka mendaftar polwan. Ditawari maksudnya," terang ibu dua anak ini.

Putri sulugnya juga diminta memberi nomor Hp teman-temannya yang lain. Tetapi kemudian semua memblokir, karena dianggap tidak masuk akal untuk menjanjikan bisa merekrut sebagai anggota BIN.

"Hanya anak saya yang sepertinya melayani dan tertarik ikut. Karena sering ngomong enam tahun lagi, sudah sukses dan bisa membahagiakan kedua orang tua," imbuh Nunuk.

Sebelum kabur, Eka juga telah menyiapkan tas rangsel diduga berisi pakaian. Hal itu diketahui rekan Eka, ketika dua hari sebelum hilang bersama-sama jogging di lapangan Rampal.

"Temannya yang cerita, saat jogging itu sudah bawa tas rangsel, Eka juga tanya-tanya jarak waktu jika ke Surabaya. Kayak orang bingung, ke saya bilangnya pamit usai jogging langsung pulang dan menginap di rumah neneknya," tutur Nunuk.

Keluarga sendiri sulit mengidentifikasi pria mengaku bernama Eko dan anggota BIN itu. Karena teman-teman putrinya juga tidak mengingat detil ciri-ciri fisik maupun kendaraan yang dibawa. "Kami resah, kemana Eka sekarang. Lapor polisi sudah, tapi tidak ada perkembangan," sesalnya. (bdh/bdh)
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.