Warga Sidoarjo Sesalkan Rencana Bupati Bangun Gedung Rp 800 M

Sidoarjo - Wacana Pemkab Sidoarjo membangun gedung terpadu setinggi 17 lantai menuai kecaman warga. Sebab, biaya untuk pembangunan gedung ini mencapai Rp 800 miliar.

Didik, salah satu warga Sidoarjo asal Waru, sangat menyesalkan dengan rencana pembangunan gedung yang digagas Bupati Saiful Ilah.

"Sangat menyakitkan hati masyarakat," kata Didik, saat berbincang dengan detikcom di Terminal Sidoarjo, Kamis (26/7/2017).

Menurut Didik, alangkah baiknya Pemkab Sidoarjo menggunakan uang sebanyak itu untuk pembangunan infrastruktur, terutama jalan yang rusak, serta pelebaran jalan utama dari Sidoarjo menuju Surabaya.

"Lebih baik untuk pembangunan jalan yang selama ini masih banyak yang kurang bagus, sempit, akhirnya menimbulkan kemacetan seperti jalan raya Gedangan. Setiap hari selalu macet," tandas Didik.

Hal yang sama juga diutarakan Lea, seorang pekerja swasta yang tinggal di Kecamatan Candi. Menurut Wanita berusia 37 tahun ini, Pemkab Sidoarjo seharusnya lebih mengutamakan pelebaran jalan dan pembuatan saluran air yang ada di tengah kota.

Sebab, setiap musin penghujan tiba, banyak jalan di tengah kota yang masih mengalami banjir. Akibatnya, kemacetan selalu terjadi. "Setiap hujan pasti jalanan di kota banjir. Belum lagi macet karena jalan terlalu sempit," keluh Lea.

Lea berharap, Bupati Saiful Ilah mengurungkan rencananya membangun gedung terpadu 17 lantai yang dibangun dengan biaya fantastis itu. "Lebih baik dibatalkan. Masih banyak kok yang harus dibenahi di kota," ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo berencana membangun gedung pelayanan terpadu setinggi 17 lantai. Pembangunan gedung ini diprediksi menelan biaya Rp 800 miliar.

Gedung tersebut rencananya digunakan untuk kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sidoarjo. Sebab selama ini, kantor SKPD berpencar di beberapa lokasi. Ini dilakukan agar pelayanan masyarakat lebih mudah. (bdh/bdh)