"Ini pesan bagi para bandar, jangan coba-coba. Kami akan menindak tegas. Kalau di kepolisian ada peluru hampa, ada peluru karet, di BNN tak ada. Senjata personel BNN semuanya peluru tajam. Tembak bagi yang melawan," tandas Fathur saat Peresmian Operasional BNN Kabupaten Pasuruan di kantor sementara Jalan Veteran 5, Pasuruan, Rabu (26/7/2017).
Fathur juga meminta peran aktif semua pihak. Karena tambah dukungan semua elemen, tugas BNN akan semakin berat.
"Jangan pikir ada wilayah yang tak bisa kena narkoba, seluruhnya kena baik TNI, Polri, pejabat, Hakim, jaksa, sekolah bahkan pesantren. Kalau mau anak-anak kita masa depannya nggak rusak ayo lawan bersama. Guru-guru sekolah bisa sidak jajanan di kantin atau yang dijual di luar pagar, apa yang dibeli siswanya. Ini semua wujud perhatian," katanya.
Narkoba, katanya, selain sumber kehancuran juga penyebab kebangkrutan.
"Kalau lapar masih bisa ditahan, tapi kalau sudah kena narkoba gak bisa ditahan, habis uang karena harganya mahal," tandasnya.
Jatim menempati rangking 2 nasional pengguna narkoba dengan pemakai aktif mencapai 900.000 orang. Sementara Pasuruan rangking ke-5 pengguna narkoba di Jatim. BNN Kabupaten Pasuruan merupakan BNNK ke-16 yang dibentuk di Jatim.
"Banyak daerah yang ingin mengajukan tapi belum memenuhi syarat. Jember dan Banyuwangi juga mengajukan tapi kami tolak," tandas Fathur. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini